Kapan Waktu yang Tepat untuk Hamil lagi setelah Keguguran?

Sabtu, 09 Oktober 2021 | 08:00 WIB
Kapan Waktu yang Tepat untuk Hamil lagi setelah Keguguran?
ilustrasi keguguran [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keguguran terjadi ketika kehamilan berakhir secara tak terduga sebelum berusia 20 minggu. Kondisi ini bisa menjadi perjuangan bagi calon ibu dan dapat menyebabkan tekanan emosional.

Secara umum, tidak ada alasan klinis bagi wanita untuk hamil lagi. Tetapi biasanya dokter menyarankan agar untuk menunggu hingga merasa siap secara mental dan fisik.

Berdasarkan Insider, faktor terbesar yang menentukan kapan seorang wanita yang baru keguguran bisa hamil lagi adalah masa ovulasi berikutnya.

Umumnya, siklus menstruasi akan kembali normal dalam waktu 4 hingga 6 minggu. Tetapi akan berbeda pada setiap orang.

Baca Juga: Sama-sama Hamil Anak Pertama, Intip 6 Potret Persahabatan Lesti Kejora dan Margin Wieheerm

Sebaiknya tidak menunggu lama untuk hamil lagi setelah keguguran. Sebuah studi pada 2016 menunjukkan 53% wanita yang mencoba hamil lagi dalam waktu 3 bulan setelah keguguran lebih berhasil daripada 36% yang menunggu lebih dari waktu itu.

Ilustrasi keguguran. (Pexels)
Ilustrasi keguguran. (Pexels)

Cara meningkatkan peluang hamil lagi

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan peluang hamil, salah satunya mengonsumsi vitamin prenatal, seperti asam folat.

Sangat penting juga untuk memastikan bahwa calon ibu yang memiliki kondisi medis tertentu tetap terkontrol, misalnya tekanan darah tinggi atau diabetes.

Menjaga gaya hidup sehat juga sangat diperlukan, seperti pola makan seimbang, olahraga teratur, dan mengontrol tingkat stres.

Baca Juga: Bidan Puskesmas di Jakbar Diduga Hina Ibu Hamil, Komnas Perempuan: Sangat Disesalkan

Tidak perlu takut untuk hamil lagi, sebab sebagian besar calon ibu tetap bisa hamil secara normal setelah keguguran.

"Sebagian besar wanita akan hamil secara normal setelah satu kali keguguran," tandas Sohinee Bhattacharya , dosen senior di Obstetric Epidemiology di University of Aberdeen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI