Suara.com - Alzheimer adalah masalah kognitif yang bisa mempengaruhi kehidupan seseorang. Penelitian telah menemukan beberapa makanan yang bisa meningkatkan kesehatan otak dan membantu mencegah perkembangannya.
Umumnya, masalah kognitif seperti Alzheimer ini mempengaruhi orang-orang lanjut usia, yakni usia 65 tahun ke atas. Ciri khas dari penyakit Alzheimer ini adalah penumpukan protein beta amyloid di otak yang menyebabkan plak.
Kemudian, plak mengakibatkan hilangnya koneksi antara sel-sel saraf di otak. Pada akhirnya sel-sel tersebut akan mati dan jaringan otak hilang.
Mereka yang menderita Alzheimer juga mengalami penurunan bahan kimia utama di otak yang membantu mengirimkan pesan. Kurangnya bahan kimia ini berarti otak tidak bisa memproses pesan tertentu seperti sebelumnya.
Meskipun, sekarang ini tidak ada obat untuk mengatasi penyakit Alzheimer, beberapa perawatan bisa membantu meningkatkan pesan kimia ini dan menangkal beberapa gejala.

Sebuah penelitian di AS menemukan bahwa senyawa alami, fenchol dapat memiliki efek perlindungan terhadap penyakit Alzheimer. Peneliti dari University of South Florida Health (USF Health) telah membuat penemuan ini.
Mereka menemukan di antara 15 senyawa yang diteliti, fenchol adalah senyawa yang paling efektif dalam mengikat dan mengaktifkan reseptor asam lemak babas molekul sinyal sel 2 (FFAR2).
Semakin banyak sinyal, semakin banyak protein yang terkait dengan perkembangan berkurang. Pada akhirnya, hal ini akan menurunkan tingkat kematian neuron dan mengurangi jumlah sel saraf tua yang sering dijuluki sebagai sel zombie dan biasanya ditemukan di otak pasien Alzheimer.
Fenchol dapat ditemukan dalam kemangi, yang dapat Anda konsumsi bersamaan dengan menu makanan lainnya untuk meningkatkan asupan senyawa tersebut dalam tubuh.
Baca Juga: Selain Virus Corona, Informasi Hoaks Juga Meningkat Selama Pandemi Covid-19
"Sebenarnya, fenchol mempengaruhi dua mekanisme terkait dengan Penuaan dan proteolysis. Senyawa ini akan mengurangi pembentukan sel saraf zombie setengah mati dan meningkatkan degradasi Aβ, sehingga protein amiloid dibersihkan dari otak lebih cepat," kata Hariom Yadav, PhD, profesor bedah saraf dan perbaikan otak di USF Health Morsani College of Medicine dikutip dari The Sun.