Dokter: Tidak Semua Imun Bermasalah Berarti Autoimun

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 08 Oktober 2021 | 10:20 WIB
Dokter: Tidak Semua Imun Bermasalah Berarti Autoimun
Penyakit autoimun. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam beberapa waktu belekangan, sejumlah tokoh publik mengaku didiagnosis mengalami autoimun. Hal itu membuat masyarakat juga ikut mendiagnosis diri sendiri dengan autoimun saat punya gejala pada imun.

Padahal, menurut dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan alergi immunologi klinis di Siloam Hospitals Lippo Village Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI menjelaskan bahwa daya tahan tubuh atau imunitas tubuh yang bermasalah tidak selalu menjadi tanda seseorang mengalami penyakit autoimun.

"Kadang-kadang ada orang yang bermasalah dengan imunnya ternyata disebabkan bukan karena sistem imun yang bermasalah. Ternyata karena dia stres berkepanjangan," ungkap Stevent dikutip dari ANTARA.

Penyakit autoimun. (Shutterstock)
Penyakit autoimun. (Shutterstock)

Ia mengatakan bahwa saat mendiagnosis orang dengna autoimun harus dilakukan pemeriksaan secara keseluruhan. Mneurutnya tidak bisa disimpulkan hanya dengan meilihat satu titik asaja.

Lebih lanjut, Stevent memaparkan bahwa terdapat lebih dari 150 kondisi autoimun yang pada setiap kondisinya menimbulkan gejala yang berbeda. Gejala-gejala yang umum terjadi diantaranya adalah mengalami keluhan yang menahun dan tidak membaik.

"Pertama adalah kalau kita merupakan populasi kunci, yaitu wanita usia produktif. Kedua, kalau kita mengalami keluhan yang sifatnya menahun. Misal mengalami brain fog, kesulitan konsentrasi yang terus menerus, kelelahan, nyeri sendi, sakit otot, gangguan cerna yang tidak membaik selama berminggu-minggu," kata Stevent.

"Atau bisa juga keguguran yang berulang, kesemutan, itu sering kali juga disebabkan karena kondisi autoimunitas. Bahkan ketidaksuburan pun pada saat ini juga dicurigai beberapa orang disebabkan oleh autoimun," tambahnya.

Jika mengalami gejala-gejala tersebut, Stevent menyarankan agar tidak langsung panik dan mendiagnosis diri sendiri.

"Kalau curiga mengalami autoimun, pertama tetap tenang. Karena biar bagaimana pun kondisi autoimun bukan kondisi yang sering. Biasanya sering kali permasalahan stres, kualitas hidup, kelelahan yang berkepanjangan atau infeksi yang menyebabkan keluhan Anda," tutur Stevant.

Baca Juga: Ini Isi Konten Meyden di Close The Door Deddy Corbuzier yang Dilarang Tayang, Kerasnya Jakarta Bikin Gadis Cantik 'Menyerah' Nyaris Jual Keperawanan

Selain itu, Stevant menganjurkan masyarakat yang masih curiga mengalami autoimun agar tidak langsung menemui konsultan. Tahap pertama yang harus dilakukan oleh penderita adalah memeriksakan diri ke dokter spesialis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI