Obat Covid-19 Mulai Bermunculan, Satgas Sebut Semua Jenis Pengobatan Wajib Uji Klinis

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 08 Oktober 2021 | 04:05 WIB
Obat Covid-19 Mulai Bermunculan, Satgas Sebut Semua Jenis Pengobatan Wajib Uji Klinis
Ilustrasi obat antivirus Covid-19. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Munculnya sejumlah obat Covid-19 baru di dunia turut mendapat perhatian dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, Indonesia selalu bersikap terbuka terhadap semua jenis pengobatan Covid-19 yang tersedia.

Meski begitu sebelum bisa digunakan, seluruh jenis obat-obatan tersebut wajib melakukan uji klinis. Gunanya, untuk memastikan keamanan dan keampuhan obat tersebut, sebelum diberikan kepada pasien.

"Terkait dengan uji klinis, tahapan Ini adalah sebuah kewajiban yang harus dilakukan sebelum obat layak digunakan secara umum oleh masyarakat umum," ujar Wiku, melansir situs resmi Satgas Covid-19.

Baca Juga: Honor Tenaga Kesehatan Belum Dibayar, Posko Satgas Covid-19 Sulawesi Tenggara Disegel

Ilustrasi Molnupiravir. [Handout/Merck & Co,Inc./AFP]
Ilustrasi Molnupiravir. [Handout/Merck & Co,Inc./AFP]

Ke depannya pemerintah akan segera menginformasikan update terkait perkembangan obat dan material kesehatan untuk mendukung pelayanan COVID-19.

"Karena semata-mata tujuan kita bersama ialah meningkatkan kesembuhan setinggi-tingginya," papar Wiku.

Sebelumnya diberitakan, Molnupiravir buatan perusahaan farmasi Merck digadang-gadang sebagai obat antivirus oral pertama yang mampu mengatasi Covid-19.

Dikutip dari ANTARA, hasil uji coba klinis fase ke-3 menunjukkan, sekitar 7 persen partisipan studi yang menerima obat ini kemudian dirawat di rumah sakit dan tidak ada satupun yang meninggal.

Sementara pada kelompok yang mendapat plasebo, sebanyak 14 persen dirawat di rumah sakit atau meninggal dunia.

Baca Juga: 29 Atlet PON Terpapar Covid-19, Ini Penjelasan Satgas

Studi tersebut melibatkan 775 orang pasien Covid-19 dengan gejala ringan dan sedang selama lima hari atau kurang.

Mereka ini mempunyai setidaknya satu faktor risiko seperti obesitas, diabetes mellitus, penyakit jantung dan juga usia tua lansia atau di atas 60 tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI