Suara.com - Sensasi kesemutan di tangan yang menjadi tanda kekurangan vitamin B12 menjadi berita kesehatan paling banyak dibaca hari ini, Kamis (7/10/2021).
Ada juga suplemen yang disebut bisa meningkatkan risiko kanker paru bagi perokok hingga cara menurunkan kadar gula yang melonjak naik.
Simak rangkuman berita kesehatan menarik lainnya dari Suara.com, berikut ini:
1. Waspadai Sensasi Kesemutan di Tangan, Bisa Jadi Kekurangan Vitamin B12
Baca Juga: Waspadai Sensasi Kesemutan di Tangan, Bisa Jadi Kekurangan Vitamin B12
Kadar vitamin B12 dalam tubuh yang menurun signifikan membuat jalur metabolisme yang menghasilkan mielin, yakni lapisan pelindung yang mengelilingi saraf, menjadi terganggu.
Mielin adalah zat lemak yang menawarkan perlindungan dan isolasi untuk saraf dalam tubuh. Jika pelindung yang mengelilingi saraf ini tidak ada karena tubuh kekurangan vitamin B12, seseorang akan mengalami sensasi ketidaknyamanan.
2. Hati-Hati, Konsumsi Suplemen Ini Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Paru-Paru!
Vitamin adalah senyawa penting untuk pertumbuhan dan kesehatan tubuh. Anda bisa mendapatkannya secara alami dari makanan sehari-hari atau mengonsumsi suplemen tambahan.
Baca Juga: Pengertian Tentang Gangguan Belajar Anak dan 4 Berita Kesehatan Menarik Lainnya
Tapi, konsumsi suplemen tertentu untuk meningkatkan kadar vitamin dalam tubuh bisa menimbulkan risiko kesehatan serius. Contohnya, suplemen makanan beta karoten yang berkaitan dengan risiko kanker paru-paru.
3. Waspada Kadar Gula Melonjak setelah Makan, Begini 4 Cara Menurunkannya
Kadar gula darah dapat berubah sepanjang hari, tetapi menjaganya agar tetap normal merupakan kunci pentingnya. Masing-masing orang juga memiliki kadar gula darah yang berbeda.
Berdasarkan National Institute for Clinical Excellence (NICE), kadar gula sebelum makan harus 4,0 hingga 5,9 mmol/L. Tetapi kisaran ini berbeda pada penderita diabates, yang bisa mencapai 4 hingga 7 mmol/L.
4. Ingin Tidur Pulas dan Berkualitas, Coba Rutin Olahraga Ini
Olahraga telah lama diketahui punya manfaat bagi kesehatan. Bahkan, rutinitas olahraga yang teratur dapat membantu kebanyakan orang untuk tidur lebih nyenyak.
Menurut Sleep Foundation, penelitian telah menunjukkan bahwa mereka yang mengalami insomnia kronis dan mulai berolahraga secara teratur dapat tertidur hingga 13 menit lebih cepat dan tetap tertidur selama 18 menit lebih lama.
5. Hati-hati, Ini Sebab Resistensi Antimikroba Mengintai Pasien ICU
Resistensi antimikroba atau AMR menjadi tantangan di bidang kesehatan manusia juga hewan dengan skala global. Sebab, pasien ICU yang terinfeksi virus namun mengalami AMR bisa memengaruhi pengobatannya jadi lebih sulit dan lama.
Koordinator Bidang Perhimpunan Pengendalian Infeksi Indonesia (Perdalin) dr. Anis Karuniawati, PhD, Sp.MK(K)., mengatakan bahwa penyebaran AMR terjadi karena limbah dapat mengandung bakteri.