Oddie Agam Alami Kencing Berdarah dan Kerusakan Ginjal, Ketahui Kaitan Keduanya

Kamis, 07 Oktober 2021 | 19:33 WIB
Oddie Agam Alami Kencing Berdarah dan Kerusakan Ginjal, Ketahui Kaitan Keduanya
Ilustrasi kerusakan ginjal. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Musisi senior Oddie Agam tengah dirawat di ICU Rumah Sakit Persahabatan sejak siang tadi, Kamis (7/10). Ia dikabarkan mengalami kencing berdarah dan fungsi ginjalnya telah memburuk.

"Bismillah, mohon doanya untuk om Agam (Oddie Agam) hari ini masuk UGD RS Persahabatan. Awalnya sesak napas, dan keselek terus menerus, lalu batuk-batuk nggak bisa keluarin dahak, sekarang buang air kecilnya berdarah, lalu diperiksa ginjalnya memburuk," kata pengamat musik Stanley Tulung melalui pesan singkatnya.

Tak diketahui riwayat penyakit sebelumnya yang dimiliki musisi 68 tahun tersebut. Meski begitu, gejala kencing berdarah dengan kondisi ginjalnya yang memburuk bisa saja berkaitan.

Dikutip dari Alodokter, kencing darah dalam istilah medis disebut juga dengan hematuria. Biasanya, urine yang bercampur darah akan tampak berwarna kemerahan, merah muda, atau cokelat tua mirip teh.

Baca Juga: Walau Menyehatkan, Olahraga Terlalu Sering Ternyata Justru Merusak Tubuh

Kencing darah tidak selalu berbahaya, misalnya pada perempuan yang sedang haid. Namun, sebagian besar penyebab keluhan itu memang patut diwaspadai. Salah satunya bisa disebabkan karena kerusakan ginjal. Selain itu, juga bisa menjadi gejala dari infeksi di saluran kemih hingga gangguan prostat.

Terkadang kencing darah bisa saja tidak terlihat secara kasat mata. Ketika darah yang keluar di urine jumlahnya hanya sedikit, darah tersebut baru dapat terdeteksi melalui analisis urine atau pemeriksaan di bawah mikroskop.

Ada empat kemungkinan yang bisa jadi penyebab kencing darah, di antaranya:

1. Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih atau ISK merupakan salah satu penyebab utama keluhan kencing berdarah. Penyakit ini terjadi ketika bakteri berkembang biak di saluran atau kandung kemih.

Masuknya bakteri ke saluran kemih bisa dipicu oleh banyak hal. Misalnya pemasangan kateter urine, kebiasaan menahan pipis, aliran urine yang tidak lancar, atau cara membersihkan vagina yang kurang benar.

Baca Juga: Studi Universitas Michigan: Pasien Covid-19 Berisiko Alami Kerusakan Ginjal

Selain itu, ISK biasanya lebih berisiko terjadi pada ibu hamil atau orang yang sering berganti pasangan seksual.

Selain kencing darah, infeksi saluran kemih bisa menimbulkan berbagai gejala lain, seperti sensasi perih atau nyeri saat buang air kecil, anyang-anyangan, sering buang air kecil, bau urine menyengat, dan nyeri di bagian perut atau punggung bawah.

2. Gangguan ginjal
Ada beberapa gangguan ginjal yang bisa menimbulkan gejala berupa kencing darah, yaitu infeksi ginjal, batu ginjal, gagal ginjal, glomerulonefritis, dan kanker ginjal.

Selain itu, sindrom nefritik dan sindrom nefrotik juga bisa menyebabkan darah keluar melalui urine.

Di samping kencing darah, gangguan pada ginjal bisa menimbulkan gejala lain yang bervariasi. Seperti, nyeri di punggung bawah atau pinggang, bengkak-bengkak di tubuh, kaki, tangan, dan wajah, sesak napas, mual, muntah, berkurangnya nafsu makan, gatal-gatal, hingga nyeri dada.

3. Pembesaran prostat
Pada pria, pembesaran atau kelainan pada prostat merupakan salah satu penyebab kencing berdarah yang cukup sering terjadi. Umumnya kondisi ini terjadi pada pria berusia di atas 50 tahun.

Beberapa penyakit pada prostat yang dapat menyebabkan kencing berdarah antara lain pembesaran prostat jinak (BPH), radang prostat, dan kanker prostat.

Selain keluarnya darah dalam urine, pembesaran prostat juga bisa menyebabkan kesulitan buang air kecil, sering ingin buang air kecil, lebih banyak buang air kecil di malam hari, dan sensasi kurang tuntas setelah buang air kecil.

4. Kanker kandung kemih
Darah dalam urine juga bisa disebabkan oleh kanker kandung kemih. Selain menyebabkan kencing berdarah, kanker kandung kemih bisa menimbulkan rasa nyeri saat buang air kecil dan nyeri punggung.

Sayangnya, kebanyakan gejala ini baru dirasakan jika kondisinya sudah parah atau ketika kanker sudah mencapai stadium lanjut.

Kanker kandung kemih bisa disebabkan oleh banyak faktor, antara lain kebiasaan merokok, infeksi saluran kemih kronis, paparan zat kimia, paparan radiasi, atau memiliki riwayat kanker kandung kemih pada keluarga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI