Berdasarkan hasil uji klinis fase 1, 2, dan fase 3 didapatkan jika vaksin Zifivax berhasil memenuhi syarat aspek keamanan, imunogenisitas, dan efikasi.
Berdasarkan hasil studi interim peneliti mendapati vaksin Zifivax punya efikasi sebesar 81,71 persen, yang didapatkan setelah 7 hari setelah subjek mendapatkan vaksinasi lengkap.
Vaksin ini mampu merangsang antibodi maksimal setelah 14 hari vaksinasi lengkap, dengan kadar antibodi 102,5 atau meningkat 83,22 persen mampu melawan Covid-19.
3. Diberikan dalam 3 kali dosis suntikan
Berbeda dengan kebanyakan vaksinasi Covid-19 yang diberikan dalam 2 kali dosis suntikan, untuk vaksin Zifivax ini memelukan 3 kali dosis suntikan, dengan masing-masing dosis diberikan sebanyak 0,5 mililiter, yang artinya dosis lengkap didapatkan 1,5 mililiter.
Untuk vaksin Zifivax, masing-masing dosis diberikan dalam rentang waktu minimal satu bulan. Sehingga untuk mendapatkan vaksinasi lengkap butuh waktu selama tiga bulan lamanya.
Vaksin disuntikan di bagian otot lengan untuk orang berusia 18 tahun ke atas. Umumnya keluhan yang didapatkan setelah penyuntikan yaitu nyeri dibekas suntikan, dan untuk efek sistemiknya keluhan sakit kepala, demam, dan kelelahan setelah divaksinasi.
4. Penyimpanan cocok untuk suhu Indonesia
Sebagaimana vaksin pada umumnya, vaksin ini juga memerlukan kondisi khusus untuk penyimpanannya, yaitu pada suhu 2 hingga 8 derajat celcius. Menurut Penny, karakter penyimpanan ini tidak menyulitkan pemerintah dalam distribusi ke seluruh wilayah Indonesia.
Baca Juga: Kabar Baik, Indonesia Peringkat Ke-5 Dunia Vaksinasi Covid-19 Terbanyak
"Jadi saya kira ini, dalam rentang yang cocok untuk negara tropis seperti di Indonesia," tutur Penny.