Menurut data WHO, Melalui program ini sejak 2019, lebih dari 800.000 anak di negara tersebut sudah divaksinasi.
Vaksin diberikan pada anak usia minimal 5 bulan, dan terbukti aman mengurangi 30 persen kasus malaria parah yang mematikan.
Saat ini malaria di daerah penularan tinggi bisa dikendalikan dengan penyemprotan rumah menggunakan insektisida sekali atau dua kali setahun, serta tidur di bawah kelambu berinsektisida.
Kandidat vaksin malaria lainnya yang sedang diuji, tengah dikembangkan para peneliti di University of Oxford, dengan kemanjuran 77 persen pada uji klinis tahap awal, dan saat ini sedang menjalani uji klinis skala besar.
Dan jika ini berhasil, maka ini jadi satu-satunya vaksin malaria yang berhasil melewati target WHO, di mana vaksin malaria mencapai setidaknya minimal 75 persen kemanjuran di 2030 mendatang.
Maria adalah penyakit yang disebabkan parasit, dan sudah ada selama ribuan tahun, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk.
Malaria sudah membunuh lebih dari 400.000 orang di seluruh dunia setiap tahun, terutama di Afrika sub-Sahara.
Lebih dari 260.000 anak di bawah usia 5 tahun meninggal setiap tahunnya karena malaria.
Baca Juga: Kejar Target Tuntas Vaksin, Enam Kecamatan di Jogja Capai 100 Persen