Kebiasaan yang Meningkatkan Risiko Stroke dan Berita Hits Kesehatan Lainnya

Risna Halidi Suara.Com
Kamis, 07 Oktober 2021 | 09:09 WIB
Kebiasaan yang Meningkatkan Risiko Stroke dan Berita Hits Kesehatan Lainnya
Ilustrasi stroke
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada banyak hal yang meningkatkan risiko stroke, salah satunya kebiasaan sehari-hari seperti berikut ini. Kebiasaan tersebut terbukti dapat meningkatkan risiko terkena stroke.

Berita tersebut masuk dalam daftar berita kanal Health paling populer di Suara.com edisi Kamis, 7 Oktober 2021 berikut ini.

1. Bisa Dialami Siapa Saja, Ketahui Empat Kebiasaan yang Meningkatkan Risiko Stroke

Ilustrasi pengobatan stroke (Shutterstock)
Ilustrasi pengobatan stroke (Shutterstock)

Stroke merupakan kondisi serius yang terjadi ketika suplai darah ke berbagai atau bagian otak terganggu. Akibat terhentinya atau tersumbatnya suplai darah, jaringan otak tidak menerima oksigen dan nutrisi, hingga menyebabkan stroke.

Baca Juga: Anak Alami Gangguan Belajar Bukan Berarti Bodoh, Begini Penjelasan Medisnya

Ada banyak hal yang meningkatkan risiko stroke, salah satunya kebiasaan sehari-hari.

Baca selengkapnya

2. Mata dan Kulit Menguning, Waspada Gejala Hepatitis B

Mata kuning, salah satu gejala Hepatitis B.
Mata kuning, salah satu gejala Hepatitis B.

Banyak orang seringkali masih kerap bingung saat menangani penyakit hepatitis B. Secara umum gejala yang sering muncul mata dan kulit menguning, sakit perut, air urine keruh bahkan gatal hingga membengkak atau mengecilnya organ hati.

Penyakit Hepatitis B sendiri disebabkan oleh virus HBV (Hepatitis B Virus) yang menginfeksi organ hati atau liver.

Baca Juga: 7 Manfaat Buah Plum untuk Kesehatan Tubuh, Diklaim Turunkan Risiko Penyakit Stroke

Baca selengkapnya

3. Inilah 3 Gangguan Belajar yang Ternyata Umum Diidap Banyak Orang dan Jarang Disadari

Ilustrasi gangguan belajar (Pixabay/ )
Ilustrasi gangguan belajar (Pixabay/ )

Gangguan belajar atau ketidakmampuan belajar terjadi ketika seseorang kesulitan dalam memproses informasi atau keterampilan baru.

Kondisi ini sama sekali tidak berkaitan dengan kecerdasan maupun kemampuan kognitif. Lingkungan rumah atau sekolah yang buruk juga bukan menjadi penyebabnya.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI