Suara.com - Kabar 29 atlet PON XX Papua positif Covid-19 membuat pakar kesehatan sekaligus Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama ikut berkomentar.
Seperti diketahui informasi 29 atlet PON positif Covid-19 dikonfirmasi Juru bicara Satgas Covid-19 Papua, dokter Silwanus Sumule. Ke-29 orang itu terdiri dari atlet, official, dan panitia PON Papua.
Kasus tersebar pada empat lokasi penyelenggaraan PON XX Papua yakni di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Merauke dan Mimika.
Sehingga kata Prof. Yoga setidaknya ada 7 hal yang harus diperhatikan dan disarankan untuk dilakukan perintah, di antaranya sebagai berikut:
Baca Juga: PON Papua: Lifter Eko Yuli Irawan Sumbang Emas untuk Jatim
1. Kalau waktu datang para atlet semua PCR, maka artinya mereka tertular di Papua, jadi 3T (tracing, testing dan treatment) harus digiatkan di Papua untuk dapat situasi epidemiologi yang tepat.
2. Karena beberapa atlet yang positif disebutkan CT valuenya rendah dan atlet tentu daya tahan tubuh bagus tapi ternyata tetap tertular.
"Maka baik kalau semua yang positif, yaitu 29 orang dan kemungkinan akan bertambah lagi, semuanya diperiksa whole genome sequencing," ujar Prof. Yoga melalui keterangannya kepada suara.com, Rabu (6/10/2021).
3. Telusur harus dilakukan pada semua yang kontak dengan 29 orang ini. Kalau targetnya dari seorang diperiksa sedikitnya 15 kontak maka setidaknya harus diperiksa 450 orang, tentu termasuk sesama atlet, official petugas hotel dan lain-lain.
"Kalau dulu pernah ditargetkan periksa 30 kontak maka artinya yang harus diperiksa 900 orang, termasuk masyarakat setempat yang mungkin kontak juga," timpal Prof. Yoga.
Baca Juga: Tampil Perkasa, Lalu Mohammad Zohri Sabet Emas PON Papua
4. Kedisplinan protokol kesehatan penonton dan pertandingan olahraga harus jauh lebih ditingkatkan
5. Surveilans harus lebih digiatkan agar didapat trend yang baik, dan surveilans tentu perlu dikaitkan dengan 3 hal yaitu lokasi, jenis olahraga yang ada, dan karakteristik penonton di lokasi itu
6. Atlet yang sekarang positif maka sebaiknya ditangani sampai dinyatakan negatif, jangan hanya mengikuti panduan yang sekian hari dapat bebas isolasi atau karantina.
7. Jika atlet nanti pulang ke daerahnya masing-masing, maka masih perlu dilakukan pengawasan.
"Akan baik juga kalau keluarganya di awasi karena kemungkinan kontak," pungkas Prof. Yoga.