Hati-Hati, Ini Efek Samping Serius Suntikan Booster Vaksin Covid-19
Suntikan booster vaksin Covid-19 bisa menimbulkan beberapa efek samping serius.
Suara.com - Vaksin Covid-19 telah terbukti aman dan efektif memberi perlindungan terhadap virus corona Covid-19, meskipun tidak 100 persen membuat tubuh kebal terhadap penyakit tersebut.
Vaksin Covid-19 cukup menurunkan risiko rawat inap dan meninggal dunia karena virus corona Covid-19. Tapi, suntikan booster vaksin Covid-19 akan menurunkan risiko infeksi parah virus corona Covid-19.
Banyak orang mungkin masih ragu dengan suntikan booster vaksin Covid-19, terutama pada efek sampingnya. Umumnya, efek samping vaksin Covid-19 jarang terjadi dan tidak serius.
Menurut NHS, vaksin Covid-19 yang sudah disetujui penggunaannya telah memenuhi standar keamanan, kualitas dan efektifvitas. Tapi dilansir dari Express, ada beberapa efek samping umum dari dua dosis vaksin Covid-19 yang pertama.
Baca Juga: Mitos Vasektomi Bikin Sperma Numpuk dan Berbahaya? Ini Faktanya!
- Lengan yang terasa sakit
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Rasa sakit
Efek samping yang lebih serius, seperti reaksi alergi atau pembekuan darah yang sangat jarang terjadi. Saat suntikan booster vaksin Covid-19 diluncurkan, penting untuk menyadari efek sampingnya.
Sama halnya dengan dua dosis vaksin Covid-19 sebelumnya, efek sampingnya seringkali berbeda dari orang ke orang.
Gejala efek samping suntikan booster vaksin Covid-19 yang paling umum termasuk nyeri otot dan persendian di lengan yang disuntik vaksin, kedinginan, kelelahan dan sakit kepala.
"Demam dan suhu tubuh tinggi yang berlangsung lebih dari seminggu harus dikonsultasikan dengan dokter," kata NHS.
NHS menyarankan orang yang mengalami demam tinggi lebih dari seminggu setelah menerima suntikan booster vaksin Covid-19 harus konsultasi dengan dokter.
Baca Juga: Bahaya Parasetamol bagi Lansia: Risiko Gagal Jantung, Ginjal, dan Tukak Lambung Meningkat!
Selain itu, suntikan booster vaksin Covid-19 tidak akan menyebabkan Anda demam tinggi selama lebih dari beberapa hari, batuk terus-menerus atau mengalami kehilangan indra penciuman dan perasa.
