Kesehatan Mental dan Fisik Saling Berkaitan, Ketahui Gejala saat Masalah Jiwa Terganggu

Rabu, 06 Oktober 2021 | 13:40 WIB
Kesehatan Mental dan Fisik Saling Berkaitan, Ketahui Gejala saat Masalah Jiwa Terganggu
Ilustrasi Bahagia. (pexels.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kesehatan mental dan fisik saling memengaruhi satu sama lain. Karenanya, meningkatkan kesehatan fisik sama artinya dengan memperbaiki kondisi mental.

Ada banyak kegiatan yang bisa meningkatkan kesehatan fisik sekaligus mental, misalnya memasak, atau yoga. Apa pun kegiatan yang disukai, tentu akan meningkatkan kondisi mental dan fisik.

"Tidak mungkin untuk memisahkan pikiran dan tubuh kita karena keduanya secara intrinsik saling berkaitan, keduanya bekerja secara harmonis," kata psikoterapis sekaligus pelatih Sarie Taylor, dilansir Live Science.

Ketika kita kewalahan, stres, atau terlalu banyak berpikir, dapat berdampak pada fisik. Bentuknya bisa bermacam-macam, salah satunya kelelahan atau ketegangan otot.

Baca Juga: Tak Selalu Menyerang Fisik, Ini 5 Jenis Kekerasan dalam Hubungan

Ilustrasi olahraga (unsplash.com).
Ilustrasi olahraga (unsplash.com).

Sebaliknya, masalah kesehatan fisik juga dapat memengaruhi kesehatan mental. Misalnya saja, seorang atlet yang stres ketika tidak dapat berlatih akibat mengalami cedera fisik.

Sebuah studi oleh Mayo Clinic menjelaskan beberapa tanda kesehatan mental terganggu yang harus diwaspadai:

- Merasa sedih atau terpuruk
- Kemampuan berkonsentrasi kurang
- Ketakutan atau kekhawatiran yang berlebihan, atau rasa bersalah yang ekstrem
- Perubahan suasana hati yang ekstrem
- Kelelahan parah, kurang berenergi, atau masalah tidur
- Delusi, paranoia atau halusinasi
- Ketidakmampuan untuk mengatasi masalah sehari-hari atau stres
- Kesulitan memahami dan berhubungan dengan situasi maupun orang lain
- Perubahan gairah seks
- Kemarahan, permusuhan, atau kekerasan berlebihan
- Pikiran bunuh diri

Jika Anda sedang merasakan beberapa gejala di atas, cobalah cari bantuan profesional, misalnya psikolog atau psikoterapis untuk mengatasinya.

Baca Juga: Studi: Aktivitas Fisik Sedang Hingga Berat 3 Kali Lebih Bermanfaat daripada Jalan Santai

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI