Obat Antivirus Covid-19 Molnupiravir Semakin Populer, Australia Pesan 300.000 Dosis

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 06 Oktober 2021 | 04:05 WIB
Obat Antivirus Covid-19 Molnupiravir Semakin Populer, Australia Pesan 300.000 Dosis
Ilustrasi obat Covid-19. [Iira116/Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Molnupiravir yang digadang-gadang sebagai obat antivirus Covid-19 pertama di dunia terbukti populer, meski belum mendapatkan izin penggunaan darurat alias Emergency Use of Action dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Obat Covid-19 buatan Merck tersebut bahkan sudah dipesan oleh Australia. Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan negaranya sudah memesan 300.000 dosis pil, di tengah rencana Australia hidup berdampingan dengan Covid-19/

Australia berupaya meningkatkan pasokan vaksin untuk memerangi COVID-19 dan membuka kembali perbatasannya pada November.

Jika mendapat persetujuan penggunaan, Molnupiravir menjadi obat oral anti virus pertama untuk COVID-19. Menurut para ahli, Molnupiravir dapat mengurangi risiko gejala barat dan kematian pada pasien COVID-19.

Baca Juga: Susul Jepang, Indonesia Peringkat Kelima Jumlah Vaksinasi Terbanyak di Dunia

Perdana Menteri Australia Scott Morrison. [DW]
Perdana Menteri Australia Scott Morrison. [DW]

Merck, pekan lalu, berencana untuk mengupayakan persetujuan penggunaan darurat di Amerika Serikat untuk pil anti virus buatannya. Merck juga membuat pengajuan izin penggunaan pil itu di seluruh dunia, termasuk Australia.

"Pengobatan ini menunjukkan bahwa kita akan dapat hidup berdampingan dengan virus (corona)," kata Morrison.

Pekan lalu, Morrison mengatakan larangan warga Australia untuk bepergian ke luar negeri akan dicabut mulai November. Kebijakan itu berlaku bagi warga Australia yang tinggal di negara-negara bagian dengan tingkat vaksinasi yang tinggi.

Morrison mengatakan Australia akan menerima pengunjung internasional pada 2022 karena pelonggaran terbaru pembatasan di perbatasan hanya berlaku untuk warga negara dan penduduk tetap Australia.

Australia mengejar pembukaan kembali yang lebih cepat dengan tingkat vaksinasi yang lebih tinggi.

Baca Juga: Dinas Kesehatan Jember Investigasi Kasus Siswa Meninggal Pasca Vaksinasi COVID-19

Pemerintah mengunci Sydney, Melbourne, dan Canberra selama berminggu-minggu untuk memerangi varian Delta yang lebih menular.

Tingkat vaksinasi dosis pertama pada populasi orang dewasa diperkirakan akan mencapai 80 persen pada Selasa.

Sydney, kota terbesar di negara itu, siap untuk keluar dari penguncian (lockdown) pada 11 Oktober. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI