Studi: Efektivitas Vaksin Pfizer Turun di Bawah 50 Persen dalam 6 Bulan

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 05 Oktober 2021 | 19:54 WIB
Studi: Efektivitas Vaksin Pfizer Turun di Bawah 50 Persen dalam 6 Bulan
Vaksin Pfizer. (Don Emmert/AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penelitian terbaru terkait ketahanan efektivitas vaksin COVID-19 masih terus dilakukan para peneliti dan ilmuwan.

Terbaru, penelitian yang dilakukan perusahaan farmasi Pfizer menyebut vaksin COVID-19 buatan mereka dan BioNTech mengalami penurunan efektivitas menjadi 47 persen enam bulan usai pemberian suntikan dosis kedua.

Sejumlah badan Kesehatan Amerika Serikat mempertimbangkan data tersebut saat memutuskan untuk menyuntikkan vaksin penguat (booster) atau vaksin dosis ketiga.

Data hasil studi mengenai penurunan kemanjuran vaksin Pfizer Inc/BioNTech itu, yang disampaikan dalam jurnal medis yang diterbitkan Lancet, sudah dirilis pada Agustus namun belum ditinjau rekan sejawat (peer review).

Baca Juga: Aset Budaya, 1.000 Pelaku Seni di Bantul Sudah Divaksin Sampai Dosis Kedua

INFOGRAFIS: Syarat Penerima Vaksin Pfizer
INFOGRAFIS: Syarat Penerima Vaksin Pfizer

Hasil analisis data itu menunjukkan bahwa vaksin Pfizer/BioNTech masih sangat efektif (90 persen) dalam mencegah kasus gejala berat yang mengharuskan pasien COVID-19 mendapat perawatan di rumah sakit dan kasus kematian setidaknya selama enam bulan.

Bahkan, vaksin tersebut juga masih manjur dalam melawan varian Delta yang lebih menular.

“Analisis varian spesifik kami dengan jelas menunjukkan bahwa vaksin (Pfizer/BioNTech) efektif melawan semua varian yang menjadi perhatian saat ini, termasuk Delta,” kata Luis Jodar, wakil presiden senior dan kepala penasehat medis di vaksin Pfizer.

Keterbatasan dari penelitian itu adalah kurangnya data tentang kepatuhan terhadap pedoman penggunaan masker dan jenis pekerjaan yang dimiliki orang-orang dalam populasi penelitian, yang dapat memengaruhi frekuensi tes COVID-19 dan kemungkinan terpapar virus corona.

Efektivitas vaksin Pfizer melawan varian Delta adalah 93 persen setelah satu bulan pemberian dosis kedua. Setelah empat bulan pemberian dosis kedua, efektivitas vaksin Pfizer melawan varian Delta menurun menjadi 53 persen, menurut penelitian.

Baca Juga: Kabar Baik, Indonesia Berhasil Tembus Target Vaksinasi Covid-19 2 Juta Perhari

Terhadap varian COVID-19 lainnya, efektivitas vaksin Pfizer melawan virus corona menurun menjadi 67 persen dari 97 persen.

"Bagi kami, itu menunjukkan bahwa Delta bukanlah varian COVID-19 yang sepenuhnya menghindari perlindungan vaksin," kata Sara Tartof pemimpin studi dari Departemen Riset & Evaluasi Kaiser Permanente.

"Jika Delta merupakan varian yang sepenuhnya kebal vaksin, kita mungkin tidak akan melihat tingkat perlindungan yang tinggi setelah vaksinasi, karena vaksinasi tidak akan berhasil dalam kasus itu. Efektivitas vaksin akan rendah dan tetap rendah," ujarnya.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat mengizinkan penggunaan vaksin dosis ketiga untuk lansia dan orang-orang yang memiliki risiko tinggi terkena COVID-19.

Para ilmuwan telah meminta lebih banyak data untuk mengetahui apakah vaksin dosis ketiga harus direkomendasikan untuk semua. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI