Suara.com - Sejak awal infeksi virus corona Covid-19. para ahli dan profesional kesehatan telah memperjelas bahwa orang dengan masalah kesehatan mendasar lebih berisiko mengalami infeksi parah akibat virus corona Covid-19.
Karena itulah, orang tua, orang dengan immunosompromised, dan mereka yang memiliki masalah kesehatan akan diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin Covid-19.
Sekarang ini, kewaspadaan dan vaksinasi adalah dua cara utama untuk melawan virus corona Covid-19 yang mematikan. Uji klinis telah menyoroti tingkat kemanjuran vaksin Covid-19 yang tinggi dan mengklaim bahwa semua vaksin Covid-19 yang tersedia memberikan tingkat perlindungan tertentu terhadap virus corona.
Namun dilansir dari Times of India, orang yang sudah vaksin Covid-19 pun masih bisa terinfeksi virus corona Covid-19 yang disebut infeksi terobosan. Infeksi ini terjadi ketika seseorang tertular virus corona setelah vaksinasi penuh.
Orang yang sudah vaksinadi tetap asimtomatik atau mengalami gejala ringan hingga sedang. Dalam kasus tertentu, mereka lengkap bisa meninggal karena virus corona Covid-19.

Para ahli juga percaya bahwa kekebalan yang diperoleh secara alami maupun suntik vaksin Covid-19 akan menurun selama periode waktu tertentu, terutama saat varian baru virus corona bermunculan, seperti varian Delta.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), mengatakan vaksin Covid-19 tetap bekerja sangat baik untuk mencegah infeksi parah, rawat inap dan kematian akibat virus corona Covid-19, meskipun varian Delta telah menjadi dominan.
Bahkan sebelum munculnya virus corona Covid-19 dan variannya, orang dengan masalah kesehatan mendasar memang berisiko tinggi terkena berbagai penyakit.
Kini munculnya virus corona membuat para ahli semakin percaya orang dengan masalah kesehatan mendasar semakin berisiko tertular virus corona dan mengembangkan infeksi parah, meskipun sudah vaksinasi.
Baca Juga: Ahli Temukan Pil Antivirus untuk Turunkan Risiko Kematian Virus Corona Covid-19
Penelitian telah menunjukkan orang dengan komorbid berupa diabetes, penyakit kardiovaskular, tekanan darah tinggi dan lainnya rentan rawat inap dan meninggal karena virus corona.