Suara.com - Jumlah kasus Covid-19 di dunia telah mencapai 236 juta, dengan angka kematian sebanyak 4,82 juta jiwa. Data diambil per Selasa (5/10) pukul 07.00 WIB, dikutip dari worldometers.
Angka tersebut telah ditambah dengan kasus positif baru dalam 24 jam terakhir di dunia sebanyak 315.545 dan kematian harian 4.509 jiwa.
Meski masih bertambah, namun dalam sepekan terakhir, kasus positif baru dunia turun 9 persen. Tidak ada negara yang melaporkan infeksi hingga satu juta kasus dalam sepekan.
Angka kematian mingguan di dunia juga turun 9 persen. Terbanyak dilaporkan Amerika Serikat dengan jumlah 10.861 jiwa dalam tujuh hari, turun 15 persen dibandingkan dua minggu lalu.
Baca Juga: Penularan Covid-19 Varian Delta di Australia Mulai Reda Setelah Perpanjangan Lockdown
Kasus Mingguan Indonesia
Di antara negara Asia Tenggara lain, Indonesia termasuk negara yang alami penurunan kasus positif mingguan. Yakni sebanyak 35 persen, dari dua pekan sebelumnya 17.250 kasus menjadi 11.271 kasus dalam sepekan terakhir.
Kasus positif mingguan Indonesia lebih rendah dari lima negara ASEAN lain. Meski begitu rata-rata kasus baru mingguan di negara-negara tersebut juga alami penurunan.
Seperti Filipina turun 18 persen menjadi 102.434 kasus, Malaysia turun 21 persen menjadi 79.330 kasus, Thailand turun 11 persen menjadi 75.794.
Juga Vietnam turun 25 persen 51.889 kasus. Hanya Singapura yang masih alami kenaikan kasus positif hingga 58 persen menjadi 15.951 kasus.
Baca Juga: Beda Data Pusat dengan Pemprov DKI Soal Nol Kematian Covid-19 di Jakarta
Setelah melewati gelombang kedua kasus positif pada Juli-Agustus lalu, Indonesia mencapai kasus harian terendah sejak Juni tahun lalu dengan hanya menemukan infeksi baru kurang dari seribu.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyampaikan pemerintah mendorong peningkatan cakupan vaksinasi di seluruh Indonesia untuk rangka mempertahankan kelandaian kasus Covid-19.
"Namun vaksin tidak dapat menjadi satu-satunya tameng kita dalam menghadapi pandemi ini," kata Wiku dalam konferensi pers virtual beberapa hari lalu.
Ia menekankan bahwa vaksinasi, terutama jika hanya dosis pertama dan tidak dibarengi kepatuhan protokol kesehatan maka tidak dapat menjamin lonjakan kasus untuk tidak terjadi lagi.
Wiku mengingatkan, dengan mobilitas yang mulai meningkat serta aktivitas sosial ekonomi yang sudah mulai kembali berjalan di Indonesia saat ini, seluruh masyarakat harus tetap disiplin protokol kesehatan.
"Sehingga kita tidak harus kembali belajar melalui lonjakan kasus selanjutnya," kata Wiku.