Suara.com - Indonesia saat ini terus berupaya mengendalikan pandemi Covid-19 menjadi endemi. Untuk mencapai hal tersebut ada empat hal yang menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin Perlu diperhatikan.
"Pertama adalah implementasi protokol kesehatan atau 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak) yang disiplin," ujar Menkes dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.
Kedua, lanjut dia, implementasi dari surveilans testing, tracing dan treatment (3T) yang disiplin. Ketiga, implementasi vaksinasi yang cepat dan menyeluruh dan keempat, persiapan di rumah sakit.
Dari sisi protokol kesehatan, ia mengatakan, salah satu yang disoroti adalah pengawalan pendidikan dengan pembelajaran tatap muka (PTM).
Baca Juga: Menko Luhut Klaim Kebijakan Covid-19 Pemerintah Selalu Berdasarkan Saintifik
"Karena kami juga percaya bahwa seluruh murid-murid Indonesia harus belajar secepat mungkin agar kita tidak kehilangan kesempatan untuk mereka meningkatkan pengetahuan mereka langsung dengan guru-guru mereka," kata Menkes Budi.
Dari sisi surveilans, lanjut dia, pemerintah juga terus memonitor adanya varian-varian yang baru, baik itu varian mu maupun lambda, termasuk juga varian-varian mutasi lainnya, seperti delta.
"Dan memang sudah terjadi beberapa mutasi dari delta di seluruh dunia dan kita monitor secara ketat untuk memastikan kita siap dan tidak terlambat kalau ada masuknya mutasi-mutasi baru ini ke Indonesia," ujarnya.
Ia menegaskan pemerintah sangat menjaga ketat di semua perbatasan untuk menjaga agar varian dari luar tidak masuk ke Indonesia.
Dari sisi vaksinasi, Budi menyampaikan, Indonesia berada di peringkat kelima dunia, naik satu tingkat menyusul Jepang.
Baca Juga: Luhut: PPKM Diperpanjang Lagi Hingga 18 Oktober, Jabodetabek Masih Level 3
"Per hari ini (4/10), sudah 94 juta orang Indonesia yang divaksinasi dosis pertama," ujarnya.
Secara terpisah, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mencatat warga Indonesia sudah menerima dua dosis vaksin COVID-19 pada Senin (4/10) mencapai sebanyak 53.006.923 orang, sedangkan warga yang telah mendapatkan vaksin dosis pertama sebanyak 94.223.690 orang.