Suara.com - Hongaria memasuki gelombang keempat pandemi Covid-19 tanpa memberlakukan pembatasan yang berarti, dengan tetap membuka pub, restoran, dan sekolah di seluruh negeri. Penggunaan masker hanya diwajibkan di rumah sakit dan fasilitas layanan kesehatan.
Pemerintahan Perdana Menteri Viktor Orban mengatakan bahwa penguncian tidak akan diterapkan.
Ia juga menyebutkan bahwa pembatasan baru apapun hanya akan berlaku bagi mereka yang tidak disuntik vaksin Covid-19.
Akibat dari kebijakan tersebut, angka kematian dan infeksi baru akibat Covid-19 di Hongaria naik selama sepekan ke level tertinggi sejak awal gelombang keempat, menurut data pemerintah pada Senin (4/10/2021).
Baca Juga: Ketua IDAI: Angka Kematian Covid-19 Pada Anak di Indonesia Tertinggi di Dunia
Otoritas kesehatan mencatat 1.492 infeksi dan 31 kematian baru selama tiga hari terakhir, sehingga masing-masing totalnya menjadi 824.876 infeksi dan 30.230 kematian sejak virus corona mewabah.
Meski angka terbaru masih berada jauh di bawah angka yang tercatat pada gelombang sebelumnya, data itu mencerminkan perkembangan yang memburuk secara perlahan.
Negara tetangga Hongaria, yaitu Serbia dan Romania, justru mengalami penurunan drastis dalam statistik Covid-19 mereka.
Berkat penggunaan jutaan dosis vaksin Sputnik V Rusia dan vaksin Sinopharm China serta vaksin negara-negara Barat, Hongaria awalnya menjadi yang terdepan dalam gerakan vaksinasi di Uni Eropa tahun ini.
Akan tetapi, laju vaksinasi di negara itu melambat secara signifikan meski pemerintahan Perdana Menteri Viktor Orban kerap meminta para warga supaya divaksin.
Baca Juga: Angka Kematian Akibat Penyakit Jantung di RS Meningkat 22 Persen, Begini Cara Mencegahnya
Menurut data terkini, sebanyak 5,66 juta warga Hongaria sudah mendapat suntikan vaksin Covid-19 dosis lengkap dan 804.000 orang telah menerima vaksin booster (penguat).