Suara.com - Biopsi adalah salah satu pemeriksaan untuk mendeteksi kanker payudara. Semakin dini terdeteksi, semakin cepat pula kanker bisa ditangani, dan menurunkan risiko kematian.
Tapi sayangnya banyak perempuan yang cenderung takut untuk melakukan biopsi. Sebaliknya, malah beredar informasi yang keliru bahwa biopsi meningkatkan sifat keganasan sel kanker payudara.
"Padahal biopsi tidak membuat sifat keganasan kanker berubah dan menyebabkan kanker menyebar. Biopsi justru sangat penting dilakukan untuk memperoleh diagnosis yang jelas," ujar Spesialis Bedah Onkologi, dr. Farida Briani Sobri, SpB(K)Onk dalam acara diskusi CISC, Sabtu (2/10/2021).
Ia menambahkan bahwa melalui pemeriksaan biopsi yang misalnya dilakukan dengan memasukan jarum inti atau core biopsy, maka pasien dan dokter akan bisa berdiskusi rencana pengobatan yang akan dijalani.
Baca Juga: Netizen Nangis Massal, Viral Kisah Ojol Kerja di 2 Perusahaan, Istrinya Kanker Payudara
Semakin rencana pengobatan dipersiapkan dan dilakukan, dan stadium kanker yang masih rendah, akan meningkatkan peluang hidup.
Data WHO menunjukan pasien kanker payudara yang sudah tahap stadium lanjut atau stadium 4 meningkatkan risiko kematian, dan mirisnya masyoritas kanker payudara baru menjalani biopsi atau melakukan pemeriksaan saat kanker sudah stadium lanjut.
Berdasarkan analisis data di RS Sardjito (Sinaga, 2017), 70,9 persen pasien kanker payudara berada pada stadium lanjut. Angka kesintasan 5 tahun kanker payudara dari analisis yang sama adalah 51,07 persen.
Dari data yang sama, risiko kematian pasien kanker payudara kelompok stadium dini atau stadium awal 84 persen lebih kecil dibandingkan kelompok stadium lanjut.
"Dengan biopsi memungkinkan dokter bersama-sama dengan pasien membuat rencana pengobatan yang tepat untuk pasien sebelum terapi dilakukan," pungkas dr. Farida.
Baca Juga: Pasien Kanker Tiroid Perlu Rutin Cek Benjolan di Leher Meski Sudah Sembuh, Apa Sebabnya?