Suara.com - Orang yang kehilangan indra penciumannya setelah infeksi Covid-19 bisa mendapatkan penciumannya kembali dengan obat tetes vitamin A. Hal ini dinyatakan dalam penelitian dari Inggris.
Melansir dari Times of India, Anosmia atau kehilangan penciuman memang menjadi gejala umum Covid-19. Sayangnya kondisi ini bisa menjadi gejala jangka panjang atau Long Covid.
Setidaknya hampir 5 persen pasien Covid-19 tidak pulih dari indra penciumannya satu tahun setelah terinfeksi.
Tim penelitian dari University of East Anglia menjalankan uji coba selama 12 minggu. Mereka mengobati orang yang terinfeksi yang kehilangan penciumannya dengan obat tetes hidung yang mengandung nutrisi, khusunya vitamin A.
Baca Juga: Update COVID-19 Jakarta 1 Oktober: Positif 151, Sembuh 174, Meninggal 5
Penelitian ini didasarkan pada penelitian di Jerman yang menunjukkan manfaat potensial dari vitamin tersebut. Studi baru ini akan mengeksplorasi bagaimana pengobatan ini bekerja untuk membantu memperbaiki jaringan di hidung yang rusak oleh virus.
Tim peneliti berharap pengobatan nasal hidung suatu hari nanti dapat membantu meningkatkan kehidupan jutaan orang di seluruh dunia yang menderita kehilangan penciuman, dengan mengembalikan indra kelima mereka. Uji coba akan mulai merekrut peserta pada bulan Desember.
Vitamin A membantu mendukung sistem kekebalan tubuh serta menjaga kesehatan kulit dan lapisan bagian tubuh seperti hidung. Namun, terlalu banyak vitamin A dalam makanan bisa berbahaya dan merusak kesehatan tulang Anda di kemudian hari.
Pada bulan Juni, sebuah penelitian yang dipimpin oleh para peneliti dari University Hospitals of Strasbourg di Prancis menunjukkan bahwa anosmia terkait Covid-19 bisa memakan waktu hingga satu tahun untuk kembali.
Studi yang dipublikasikan di JAMA Network Open ini mencatat bahwa pasien Covid-19 tidak mendapatkan kembali indra penciumannya sama sekali dalam periode itu, tanpa kerangka waktu kapan atau apakah itu akan kembali.
Baca Juga: Epidemiolog: Prokes dan 3T Perlu Dilakukan Agar Bisa Hidup Berdampingan dengan COVID-19