Temuan Baru, Mikrobiota Hidung Bisa Prediksi Tingkat Infeksi Virus Corona Covid-19

Jum'at, 01 Oktober 2021 | 11:30 WIB
Temuan Baru, Mikrobiota  Hidung Bisa Prediksi Tingkat Infeksi Virus Corona Covid-19
Ilustrasi virus corona Covid-19, mikrobiota hidung (Pixabay/mohamed_hassan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah penelitian menemukan mikrobiota di hidung dan tenggorokan bagian atas kemungkinan mengandung biomarker yang bisa memprediksi sebarapa tingkat infeksi virus corona Covid-19 seseorang.

Sadanand Fulzele, peneliti geriatri di Departemen Kedokteran di Medical College of Georgia di Augusta University, mengatakan mikrobiota nasofaring ini biasanya dianggap sebagai perlindungan garis depam terhadap virus, bakteri dan patogen lain yang masuk ke saluran alami.

Studi dalam jurnal Diagnostics menyajikan hubungan kuat antara mikrobiota hidung, infeksi virus corona dan tingkat keparahan infeksi virus corona Covid-19.

Di antara kasus infeksi virus corona Covid-19 asimtomatik dan simtomatik dilansir dari Times of India, peneliti menemukan perbedaan besar dalam volume keanekaragaman mikrobiota.

Tim peneliti memeriksa mikrobiota dari 27 orang usia 49 hingga 78 tahun yang negatif virus corona Covid-19, 30 orang yang positif virus corona tapi tidak menunjukkan gejala, dan 27 orang positif virus corona dengan gejala sedang dan tak butuh rawat inap.

Ilustrasi hidung, mikrobiota hidung. (Shutterstock)
Ilustrasi hidung, mikrobiota hidung. (Shutterstock)

Peneliti menemukan jumlah bakteri di rongga nasofaring orang yang bergejala lebih rendah dibandingkan 2 dan 4 orang dalam kelompok negatif virus corona dan positif virus corona tanpa gejala.

Sebagian besar orang yang positif virus corona Covid-19 tanpa gejala masih memiliki jumlah mikrobiota yang cukup.

Ravindra Kolhe, direktur Laboratorium Esoterik dan Molekuler Georgia MCG, atau Lab GEM mengatakan jutaan orang sudah terinfeksi virus corona dan relatif sedikit dari mereka yang menunjukkan gejala virus corona.

Fulzele menjelaskan hidung meler dan bersin mungkin menjadi penyebab kondisi tersebut.

Baca Juga: Jangan Hirup Hidrogen Peroksida untuk Cegah Virus Corona, Ini Dampaknya!

Jumlah bakteri yang jauh lebih rendah mungkin telah meningkatkan risiko individu untuk mengembangkan gejala virus corona semacam ini atau virus corona mungkin telah mengubah lanskap.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI