Studi: Infeksi Virus Corona Covid-19 Ringan Bisa Berdampak pada Otak

Jum'at, 01 Oktober 2021 | 09:11 WIB
Studi: Infeksi Virus Corona Covid-19 Ringan Bisa Berdampak pada Otak
Ilustrasi virus corona Covid-19 (Pixabay/Coyot)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah penelitian baru menemukan infeksi ringan virus corona Covid-19 bisa berdampak jangka panjang pada otak manusia.

Pada Agustus 2021, para peneliti dari University of Oxford dan Imperial College of London mencuri tahu dampak virus corona Covid-19 pada otak. Berdasarkan data lebih dari 40 ribu orang di Inggris, menunjukkan perbedaan ketebalan materi abu-abu di antara mereka yang terinfeksi virus corona Covid-19 dan tidak.

Tim peneliti tersebut meneliti hal ini menggunakan pendekatan yang didorong oleh hipotesis dan eksplorasi, dengan mengoreksi perbandingan berganda tingkat penemuan palsu.

Mereka pun mengidentifikasi masing-masing mengalami 68 dan 67 efek longitudinal signifikan yang terkait infeksi virus corona Covid-19 di otak.

Baca Juga: Kehilangan Indra Penciuman akibat Virus Corona Bisa Turunkan Berat Badan

Pada kelompok yang terinfeksi virus corona Covid-19, jaringan materi abu-abu berkurang di lobus frontal dan temporal. Pada populasi umu, perubahan volume materi abu-abu lebih besar dari ukuran normalnya pada 401 orang yang telah terinfeksi.

Ilustrasi Virus Corona Covid-19. (Pixabay)
Ilustrasi Virus Corona Covid-19. (Pixabay)

Sedangkan, peserta yang mengalami infeksi virus corona cukup parah dan dirawat di rumah sakit dengan peserta yang mengalami infeksi virus corona ringan sama-sama mengalami pengurangi pada ketebalan materi abu-abu di otak.

Selain itu, peserta yang terinfeksi virus corona Covid-19 juga menunjukkan penurunan kognitif yang lebih besar selama pengujian dan lebih lambat dalam memproses informasi, dibandingkan mereka yang tidak tertular virus corona dan kelompok kontrol yang terdiri dari 384 orang.

Hasil ini diperoleh setelah peneliti juga membandingkan antar kelompok berdasarkan usia, jenis kelamin, tanggal awal pengujian, lokasi studi dan faktor risiko umum lainnya, seperti penyakit.

Namun dilansir dari Fox News, penelitian ini belum ditinjau oleh rekan sejawat sehingga belum diizinkan sebagai pandua praktik klinis.

Baca Juga: Studi Klinis Selidiki Interval Dosis Vaksin Covid-19 yang Tepat bagi Ibu Hamil

Meskipun terlalu dini untuk menarik kesimpulan tentang dampak jangka panjang dari perubahan terkait virus corona Covid-19. Temuan ini telah menimbulkan kekhawatiran mengenai pengaruhnya terhadap perubahan biologis, termasuk Penuaan.

Dalam sebuah studi baru oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, menemukan orang yang terinfeksi virus corona bisa memiliki masalah kesehatan jangka panjang, seperti kelelahan, kehilangan, penciuman atau rasa dan sesak napas.

CDC juga memperingatkan mereka mungkin akan mengalami disfungsi kognitif dalam bentuk pelupa, kehilangan ingatan atau kabut otak. Bahkan gejalanya bisa berlangsung sebulan atau lebih.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI