BPOM AS Ubah Pedoman tentang Kadar Kandungan Arsenik di Sereal Beras Bayi, Kenapa?

Kamis, 30 September 2021 | 16:25 WIB
BPOM AS Ubah Pedoman tentang Kadar Kandungan Arsenik di Sereal Beras Bayi, Kenapa?
ilustrasi makanan bayi [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA telah mengeluarkan panduan baru tentang pembatasan kandungan arsenik anorganik yang ditemukan di sereal beras bayi, Rabu (29/9/2021).

FDA telah membatasi kadar arsenik dalam sereal bayi menjadi 100 mikrogram per kilogram (µg/kg) atau 100 bagian per miliar (ppb). Kadar ini sama dengan yang diusulkan pada 2016 lalu.

Pedoman tersebut berlaku untuk semua jenis sereal beras bayi, lapor CNN. Seperti beras putih, coklat, baik yang ditanam secara organik maupun konvensional.

Pada 2019, aliansi ilmuwan dan organisasi nirlaba yang bekerja untuk mengurangi paparan bayi terhadap bahan kimia beracun dalam 1.000 hari pertama, Healthy Babies Bright Futures, telah melakukan pengujian terhadap 168 makanan bayi dari produsen besar di Amerika Serikat.

Baca Juga: Jangan Asal, Ini Tips Pilih Baju yang Nyaman Untuk Bayi

Ilustrasi bayi makan yogurt. (Shutterstock)
Ilustrasi bayi sedang makan (Shutterstock)

Hasilnya, 73 persen makanan bayi mengandung arsenik, 95 persen mengandung timbal, 75 persen mengandung kadmium dan 32 persen mengandung merkuri. Seperempat dari makanan mengandung keempat logam berat.

Temuan itu meniru penelitian FDA sebelumnya, yakni terdapat satu atau lebih logam yang sama di 33 dari 39 jenis makanan bayi yang diuji.

Laporan Healthy Babies Bright Futures menunjukkan sereal beras bayi dan makanan ringan berbahan dasar nasi menempati urutan teratas daftar makanan paling beracun untuk bayi.

"Bahkan, dalam jumlah sedikit yang ditemukan di makanan, kontaminan ini dapat mengubah otak yang sedang berkembang dan mengikis IQ anak. Dampaknya bertambah dalam setiap makanan atau camilan yang dimakan bayi," bunyi laporan pada 2017.

Arsenik adalah elemen alami yang ditemukan di tanah, air dan udara, dan bentuk anorganik lah yang paling beracun. Anorganik di sini merupakan istilah kimia dan tidak berhubungan dengan metode pertanian.

Baca Juga: Ngeri! Seorang Bayi Meninggal Akibat Amuba Pemakan Otak Usai Kunjungi Tempat Ini

FDA menjelaskan bahwa beras sangat baik dalam menyerap arsenik anorganik karena ditanam di air dan mengandung konsentrasi tertinggi dari semua makanan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI