Suara.com - Vitiligo dan albinisme atau albino termasuk kelainan warna kulit akibat kurangnya pigmen melanin dalam tubuh. Kelainan itu menyebabkan kulit menjadi lebih terang atau pucat.
Pigmen sendiri merupakan zat warna tubuh yang berfungsi memberi warna untuk kulit, mata, dan rambut. Warna kulit manusia dipengaruhi oleh pigmen bernama melanin. Pada kondisi vitiligo dan albino, fungsi sel-sel pembentuk melanin ini berhenti atau bahkan mati.
Nampak luar, vitiligo dan albinisme memang hampir sama penyebabnya juga sama, yaitu kekurangan melanin. Namun, kedua kelainan itu sebenarnya berbeda.
Dikutip dari situs Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (Perdoski), berikut perbedaan vitiligo dan albinisme.
Baca Juga: Kisah Perempuan Albinisme yang Dibuang Saat Bayi, Kini Jadi Model Vogue
Kemunculan pertama kali
Vitiligo dapat terjadi pada segala usia. Namun sebagian besar, penderita vitiligo mengalaminya sebelum usia 20 tahun.
Kemunculan vitiligo ditandai dengan hilangnya warna kulit alami dan munculnya bercak-bercak berwarna terang pada sebagian kulit atau salah satu sisi tubuh. Selain kulit, vitiligo juga dapat terjadi pada rambut, area mata dan mulut.
Sementara albinisme terjadi pada seseorang sejak lahir. Pengidap albinisme lahir dalam kondisi kekurangan atau sama sekali tidak memiliki pigmen melanin, sehingga kulit, rambut, mata terlihat sangat putih atau pucat.
Perbedaan warna tubuh vitiligo dan albinismie
Orang yang mengalami vitiligo umumnya masih memiliki warna kulit alami. Ketika sel-sel pembentuk melanin berhenti berfungsi, saat itulah bercak-bercak putih pada kulit muncul.
Baca Juga: Mencukur Memang Bikin Kulit Ketiak Gelap, Begini Cara Mengatasinya!
Sehingga orang dengan vitiligo akan terlihat memiliki dua warna kulit, yang lebih gelap yaitu warna kulit alami dan putih pucat yang sudah terserang vitiligo. Kebanyakan penderita vitiligo masih memiliki warna rambut alami.
Sedangkan pada penderita albinisme, warna kulit merata seluruhnya, yaitu berwarna putih pucat. Pemilik kelainan kulit ini tidak memiliki warna alami kulit sejak lahir. Rambutpun pada umumnya berwarna pirang atau pucat.
Penyebab
Terjadinya vitiligo disebabkan oleh matinya sel melanosit yang bertugas memproduksi warna pada kulit. Penyebab matinya sel tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti genetik, penyakit autoimun, dan faktor eksternal seperti terbakar sinar matahari, atau bahan kimia.
Albinisme disebabkan oleh faktor genetik atau keturuan yang mengakibatkan perubahan atau mutasi pada salah satu gen yang tugasnya membantu produksi melanin oleh sel-sel melanosit di dalam kulit dan mata.
Mutasi gen ini mengakibatkan produksi melanin menjadi terganggu. Bisa jadi menurun drastis atau tidak berproduksi sama sekali.
Gangguan mata pada vitiligo dan albinisme
Penderita vitiligo dan albinisme sangat rentan mengalami gangguan mata sebagai komplikasi dari kelainan kulit ini.
Meski umumnya memiliki mata normal, namun penderita vitiligo dapat mengalami masalah peradangan pada iris atau disebut juga iritis.
Sementara komplikasi mata yang timbul akibat albinisme antara lain nistagamus, yaitu gerakan ritmik tanpa kontrol, dari sisi ke sisi atau dari atas ke bawah, rabun jauh dan rabun dekat, serta mata silindris dan juling. Mata penderita albinisme sangat sensitif terhadap cahaya.
Pengobatan vitiligo dan albinisme
Meskipun tidak berbahaya dan tidak menular, kelainan kulit vitiligo dan albinisme dapat menurunkan rasa percaya diri pengidapnya, bahkan tak jarang menimbulkan stres.
Pada kasus vitiligo, bila gejala awal dapat terdeteksi dan segera mendapatkan penanganan yang tepat, kelainan ini dapat dicegah agar tidak berkembang. Tapi vitiligo tidak dapat disembuhkan.
Pengobatan pada vitiligo ditujukan untuk memperbaiki penampilan kulit. Dapat menggunakan tanning lotion untuk menggelapkan warna kulit pada bagian yang terkena vitiligo.
Tapi juga diperlukan tabir surya, karena kulit yang terdiagnosa vitiligo sangat mudah terbakar matahari akibat tak memiliki melanin yang cukup untuk menangkal efek buruk sinar ultraviolet.
Albinisme juga tidak dapat disembuhkan, sehingga pengobatannya hanya ditujukan untuk melindungi kulit dan memaksimalkan indra penglihatan.
Saat keluar rumah, disarankan selalu gunakan kacamata hitam dengan perlindungan UV dan kenakan pakaian lengan panjang juga tabir surya untuk mencegah kulit terbakar.