Suara.com - Olahraga memang terkenal baik untuk kesehatan, namun untuk pasien sakit jantung, olahraga harus dilakukan dengan hati-hati.
Pasien dengan sakit jantung disarankan tidak berolahraga dengan intensitas tinggi atau HIIT karena akan semakin membebani kinerja jantung. Termasuk juga olahraga yang menguras tenaga secara tiba-tiba sebaiknya juga tidak dilakukan.
"Ini karena jantung akan memerlukan oksigen lebih banyak untuk menyokong aktivitas tersebut," ujar Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Primaya Hospital Bekasi Barat, dr. Fachmi Ahmad M. Sp.JP dalam acara diskusi, Rabu (29/9/2021).
Selain itu, olahraga jenis ini juga meningkatkan risiko dehidrasi, dan akan berbahaya karena akan membuat darah mengental dan peredaran darah terganggu. Akibatnya, dapat terjadi serangan jantung.
Baca Juga: Bukan Hanya untuk Olahraga, Jersey NBA Juga Keren Dipakai Sehari-hari Lho!
"Lakukan aktivitas fisik yang tepat dan dapat membuat detak jantung meningkat baik untuk menjaga jantung sehat," tutur dr. Fachmi.
Ia kemudian menyarankan beberapa olahraga terbaik untuk pasien jantung. Di antaranya adalah berupa aerobik, seperti joging, berenang, jalan cepat, dan bersepeda.
"Lakukan kegiatan sederhana seperti memilih menggunakan tangga di kantor ketimbang lift atau gemar menari mengikuti irama lagu kesukaan berguna demi kesehatan jantung,” sambung dr. Fachmi.
Lakukan olahraga tersebut rata-rata 40 menit sehari selama tiga atau empat kali dalam satu pekan.
Selain itu perlu berhati-hati juga pada kegiatan fisik yang membutuhkan jumlah tenaga yang sangat banyak, karena bisa meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung.
Baca Juga: Biar Nggak Salah Kaprah, 3 Mitos Keliru tentang Kolesterol Ini Wajib Diketahui
"Misalnya naik tangga di gedung berlantai tinggi, mengangkat beban terlalu berat, dan beraktivitas seksual," ungap dr. Fachmi.
Selain itu, aktivitas yang membuat tekanan darah naik secara mendadak juga dapat menyebabkan serangan jantung.
"Misalnya membanting sesuatu karena marah," pungkasnya.