Autoantibodi Bikin Risiko Long Covid-19 Meningkat? Ini Penjelasan Ilmuwan

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 29 September 2021 | 19:24 WIB
Autoantibodi Bikin Risiko Long Covid-19 Meningkat? Ini Penjelasan Ilmuwan
Antibodi di dalam tubuh (berbentuk Y) (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Temuan terbaru tentang autoantibodi pada pasien Covid-19 menjadi penyebab mengapa seseorang mengalami tingkat keparahan berbeda usai terinfeksi.

Bahkan, ilmuwan juga mengatakan autoantibodi turut berpengaruh terhadap peningkatan risiko mengalami long Covid-19. Benarkah demikian?

Melansir BBC Indonesia, penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature Communications menyebut bahwa satu dari 5 pasien Covid-19 di rumah sakit mengembangkan autoantibodi dalam seminggu pertama mendapat perawatan.

Para peneliti dari Stanford Universitu menemukan bahwa dalam sepekan pertama, 20 persen mengembangkakn autoantibodi baru yang tidak ditemukan saat pertama kali dirawat.

Petugas menyiapkan sarana untuk isolasi mandiri pasien COVID-19 dengan status OTG dan gejala ringan di GOR Matraman. [Dok. Kecamatan Matraman]
Petugas menyiapkan sarana untuk isolasi mandiri pasien COVID-19 dengan status OTG dan gejala ringan di GOR Matraman. [Dok. Kecamatan Matraman]

Pemimpin riset sekaligus profesor imunologi dan reumatologi di Stanford Medicine, Paul J. Utz mengatakan temuan ini juga bisa menjelaskan mengapa beberapa gejala Covid bertahan berbulan-bulan bahkan setelah penyakitnya sembuh. Kondisi ini dikenal sebagai long Covid.

"Jika Anda cukup sakit karena Covid-19 sehingga berakhir di rumah sakit, Anda mungkin tidak akan keluar masa sulit bahkan setelah Anda pulih."

Di Inggris, para peneliti di Imperial College London menemukan autoantibodi pada pasien long Covid, yang tidak ada pada orang yang pulih dengan cepat dari virus, atau yang belum dites positif mengidap penyakit tersebut.

Profesor Danny Altmann, yang memimpin tim peneliti di Imperial College, berkata kepada BBC bahwa mereka sedang mencari apakah long Covid dapat didiagnosis dengan cara mengidentifikasi autoantibodi yang baru saja muncul.

Penelitian ini masih pada tahap awal, tapi satu hasil yang mungkin adalah tes yang cukup sederhana untuk digunakan dalam proses operasi dokter.

Baca Juga: Mengenal Autoantibodi, Penyebab Covid-19 Sebabkan Keparahan Berbeda untuk Setiap Orang

"Kami sangat berharap tidak hanya menuju diagnostik, tapi juga wawasan terapeutik. Kami berharap ini akan menjelaskan mekanisme dan perawatan khusus," kata Altmann.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI