Studi di Inggris Sebut Peminum Kopi Berisiko Lebih Rendah Terpapar Covid-19

Rabu, 29 September 2021 | 19:00 WIB
Studi di Inggris Sebut Peminum Kopi Berisiko Lebih Rendah Terpapar Covid-19
Ilustrasi minum kopi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah penelitian dari Universitas Northwestern yang terbit dalam jurnal Nutrients, menyebut bahwa orang yang mengonsumsi kopi secara teratur setiap hari, meniliki risiko terinfeksi Covid-19 lebih rendah.

Analisis studi ini dilakukan terhadap 40.000 peserta di Biobank, Inggris. Selain itu, para peneliti mempelajari kebiasaan diet peserta dalam kurun tahun 2006-2010, dan memberi hipotesis terkait risiko infeksi Covid-19 di tahun 2020.

Dari data peserta, para peneliti mulai mengamati konsumsi kopi, teh, daging olahan, daging merah, buah, sayuran, dan ikan berminyak para peserra.

Dikutip dari Fox News, para peserta kemudian disesuaikan dengan beberapa faktor mulai dari usia, ras, jenis kelamin, aktivitas fisik, indeks massa tubuh, dan riwayat medis tertentu.

Baca Juga: Mengenal Manfaat Kopi, Bisa Cegah Stres!

Ilustrasi minum kopi bersama gebetan (Shutterstock).
Ilustrasi minum kopi. (Shutterstock).

Para peneliti mengungkapkan, kebiasaan mengonsumsi kopi satu cangkir setiap hari, dikaitkan dengan penurunan risiko Covid-19 sekitar 10 persen.

"Kemungkinan positif Covid-19 adalah 0,90 dan 0,92, saat mengonsumsi satu cangkir, dua atau tiga cangkir kopi setiap hari,” ungkap para peneliti.

Dikatakan, kopi mengandung sifat antioksidan dan anti-inflamasi, di mana kandungan ini berkorelasi baik dengan biomarker inflamasi terkait dengan keparahan dan kematian Covid-19.

“Secara keseluruhan, efek imunoprotektif kopi terhadap Covid-19 sangat masuk akal, maka dari itu perlu diselidiki lebih lanjut,” ungkap studi.

Selain kopi yang rendah risiko terhadap infeksi Covid-19, temuan lebih lanjut mengungkapkan, mengonsumsi harian setidaknya 0,67 porsi sayuran dapat mengurangi risiko infeksi Covid-19.

Baca Juga: Vaksinasi Mencapai Target, Australia Bakal Hentikan Bantuan Tunai

Akan tetapi, konsumsi daging olahan seperti sosis misalnya, dikaitkan dengan peningkatan risiko.

“Meski temuan ini memerlukan konfirmasi independen, kepatuhan terhadap perilaku diet tertentu dapat menjadi tambahan, salah satunya dengan pedoman perlindungan Covid-19 yang ada untuk membatasi penyebaran virus ini,” pungkas studi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI