Suara.com - Kolesterol sebenarnya memiliki peran penting dalam tubuh. Tetapi ketika kadanya tinggi, kolesterol justru akan meningkatkan risiko penyakit jantung atau kardiovaskular.
Kolesterol, lemak, dan kalsium, dapat menumpuk di dinding arteri. Seiring waktu, penumpukan ini akan mempersempit pembuluh darah dan menyebabkan komplikasi, seperti stroke dan serangan jantung.
Meski terdengar menakutkan, kolesterol juga dibutuhkan tubuh.
Akibat tiga mitos ini, yang dilansir Midecal News Today, orang-orang menganggap kolesterol adalah hal buruk.
Baca Juga: Anak dengan Kelainan Jantung Bawaan Rentan Alami Gizi Buruk, Orangtua Wajib Waspada
1. Semua kolesterol itu jahat
Kolesterol merupakan komponen penting dari membran sel. Selain itu, fungsi lain kolesterol adalah membantu produksi hormon steroid, vitamin D, dan asam empedu.
Jadi, tanpa kolesterol tubuh kita juga tidak sehat.
"Tubuh kita tidak dirancang untuk makan secara berlebihan, dan ketika kolesterol berlebihan, sisanya akan tersimpan di tubuh. Pusat penyimpanan itu biasanya di pembuluh darah dan itulah yang buruk," jelas ahli jantung Robert Greenfield.
Ada dua jenis kolesterol, yakni:
Baca Juga: Menyehatkan Jantung, Ini 7 Manfaat Tomat untuk Kesehatan Tubuh
- Low-density lipoprotein (LDL), tugasnya membawa kolesterol dari hati ke sel. Biasanya jenis ini disebut kolesterol jahat karena bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular apabila kadarnya tinggi.
- High-density lipoprotein (HDL), fungsinya mengangkut kolesterol kembali ke hati. Orang menyebutnya sebagai kolesterol baik.
2. Kadar kolesterol pada orang kurus selalu rendah
Sebaliknya, orang dengan berat badan sehat bisa memiliki kadar kolesterol tinggi. Hal ini dapat diturunkan melalui genetik.
"Karena itu genetik. disebut familial hiperkolesterolemia (FH) dan mungkin bisa seperti satu banding 2000," sambung Greenfield.
Ahli jantung sekaligus wakil presiden medis di K.Health, Edo Paz, mengiyakan jawaban Greenfield.
"Bahkan apabila Anda punya berat badan sehat, kolesterol Anda bisa saja tidak normal. Faktor lain yang memengaruhi kolesterol adalah makanan dikonsumsi, kebiasaan olahraga, apakah Anda merokok, dan berapa banyak alkohol yang diminum," ujar Paz.
3. Kolesterol tinggi menimbulkan gejala
Sayangnya, kolesterol tinggi tidak dapat diketahui tanpa adanya tes darah.
"Dalam kebanyakan kasus, kolesterol tinggi tidak menimbulkan gejala. Itulah mengapa dianjurkan untuk melakukan tes darah secara berkala," jelas Paz.
Salah satu 'gejala' yang menunjukkan bahwa seseorang memiliki kolesterol tinggi adalah adanya penyumbatan jantung dan pembuluh darah.
"Hal itu menyebabkan nyeri dada (angina), serangan jantung, atau bahkan kematian mendadak," tandasnya.