Ngeri! Seorang Bayi Meninggal Akibat Amuba Pemakan Otak Usai Kunjungi Tempat Ini

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 29 September 2021 | 13:34 WIB
Ngeri! Seorang Bayi Meninggal Akibat Amuba Pemakan Otak Usai Kunjungi Tempat Ini
Ilustrasi bayi baru lahir (Unsplash/Isaac Quesada)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang bocah laki-laki dikabarkan meninggal dunia karena amuba pemakan otak. Ia diduga terpapar bakteri itu saat bermain di splash pad Texas, kata pihak berwenang.

Pejabat kesehatan mengatakan bahwa anak tak dikenal itu "kemungkinan" tertular Naegleria fowleri selama kunjungan ke Taman Don Misenhimer di Arlington. Kejadian itu, membuat mendorong kota tersebut untuk menutup semua tempat tempat bermain air umum selama sisa tahun ini

Wakil Manajer Kota Lemuel Randolph mengatakan "celah" dalam sistem pemeriksaan air diidentifikasi sebagai bagian dari penyelidikan penyakit anak tersebut.

Amuba pemakan otak (Researchgate)
Amuba pemakan otak (Researchgate)

“Kesenjangan itu mengakibatkan kami tidak memenuhi standar perawatan kami di splash pad kami,” kata Randolph dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Kadinsos Tangsel Ngamuk Tendang Kotak Uang Manusia Silver, Ini Penyebabnya

“Semua splash pad akan tetap ditutup sampai kami memiliki jaminan bahwa sistem kami beroperasi sebagaimana mestinya, dan kami telah mengkonfirmasi protokol pemeliharaan yang konsisten dengan standar kota, kabupaten, dan negara bagian.”

Anak itu dirawat di rumah sakit pada 5 September dengan infeksi langka yang disebut meningoensefalitis amuba primer dan meninggal pada 11 September, kata kota Arlington dalam rilis berita. Dia telah mengunjungi taman itu tiga kali pada akhir Agustus dan awal September, kata rilis tersebut.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengkonfirmasi keberadaan amuba di splash pad dan menentukan kemungkinan sumber paparan anak, kata kota itu.

Catatan dari tempat hiburan air kota, termasuk Don Misenhimer, menunjukkan bahwa karyawan Taman dan Rekreasi tidak mencatat atau melakukan tes kualitas air harian yang diperlukan, menurut rilis tersebut.

Log inspeksi dilaporkan menemukan bahwa kadar klorin tidak didokumentasikan di tempat percikan pada dua dari tiga hari kunjungan anak ke sana.

Baca Juga: Viral Bayi Manusia Silver, Ini Risikonya Menurut Dokter Spesialis Kulit

Hanya ada 34 infeksi yang dilaporkan dari jenis ini antara 2010-19, kata kota itu, mengutip data CDC. Biasanya masuk ke tubuh orang melalui hidung saat mereka berenang di air tawar yang tidak diolah, kata rilis tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI