Suara.com - Berhubungan seks menggunakan kondom bukan berarti tidak memiliki risiko apa pun. Sebab, terkadang kondom bisa terlepas dan tertinggal di vagina.
Umumnya, kecelakaan ini terjadi ketika kondom yang dipakai terlalu besar, terlalu kecil atau pasangan tidak melepas kondom setelah ejakulasi, yang membuat bagian dalam kondom menjadi licin.
Banyak orang mengatakan berhenti merokok membuat gaya hidup perokok menjadi lebih sehat. Tapi sebuah studi baru justru bertentangan dengan pernyataan tersebut.
Penelitian dari University of Minnesota menunjukkan bahwa berhenti merokok ternyata memicu pola makan yang buruk dan berpotensi menyebabkan penambahan berat badan.
Baca Juga: 7 Cara Menurunkan Darah Tinggi: Olahraga hingga Stop Merokok
1. Memungut Kondom Tertinggal di Vagina seusai Berhubungan Seks, Apa yang Harus Dilakukan?
Berhubungan seks menggunakan kondom bukan berarti tidak memiliki risiko apa pun. Sebab, terkadang kondom bisa terlepas dan tertinggal di vagina.
Umumnya, kecelakaan ini terjadi ketika kondom yang dipakai terlalu besar, terlalu kecil atau pasangan tidak melepas kondom setelah ejakulasi, yang membuat bagian dalam kondom menjadi licin.
2. Perokok Akut yang Berhenti Merokok Justru Berisiko Gendut, Kok Bisa?
Baca Juga: Peneliti: Kesalahan Penggunaan Kondom Masih Umum Terjadi
Banyak orang mengatakan berhenti merokok membuat gaya hidup perokok menjadi lebih sehat. Tapi sebuah studi baru justru bertentangan dengan pernyataan tersebut.
Penelitian dari University of Minnesota menunjukkan bahwa berhenti merokok ternyata memicu pola makan yang buruk dan berpotensi menyebabkan penambahan berat badan.
3. Merawat Diabetes, Yuk Perbanyak Makan Empat Jenis Sayuran Berikut
Diabetes menjadi salah satu penyakit kronis yang menyerang banyak populasi di dunia. Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa sekitar 422 juta orang di seluruh dunia menderita diabetes.
Selain itu, sekitar 1,6 juta kematian secara langsung dikaitkan dengan diabetes setiap tahun.
4. Cara Mendeteksi Arteri Perifer, Masalah Penyumbatan di Pembuluh Darah Kaki
Menurut data Riset Kesehatan Dasar 2018, ada 15 dari 1.000 orang di Indonesia menderita penyakit jantung. Secara umum, penyakit jantung merujuk pada penumpukan plak di arteri koroner yang menyuplai darah ke jantung atau penumpukan plak di arteri perifer (kaki) yang menyuplai darah ke jantung dan otak.
Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat mengakibatkan stroke atau serangan jantung. Untungnya, masalah kesehatan ini dapat dicegah sedini mungkin.
5. Pasien Long Covid Bisa Alami Fibromyalgia, Begini Gejalanya!
Saat ini, jumlah orang yang sudah menerima suntikan vaksin Covid-19 semakin bertambah. Tapi, risiko jangka panjang dari infeksi virus corona Covid-19 masih menjadi kekhawatiran.
Risiko jangka panjang virus corona Covid-19 ini bisa dikenal dengan sebutan Long Covid. Long Covid merupakan sindrom pasca-Covid-19 yang telah mempengaruhi banyak orang.