Suara.com - Saat ini, jumlah orang yang sudah menerima suntikan vaksin Covid-19 semakin bertambah. Tapi, risiko jangka panjang dari infeksi virus corona Covid-19 masih menjadi kekhawatiran.
Risiko jangka panjang virus corona Covid-19 ini bisa dikenal dengan sebutan Long Covid. Long Covid merupakan sindrom pasca-Covid-19 yang telah mempengaruhi banyak orang.
Long Covid ini membuat orang yang sudah pulih dari virus corona Covid-19 masih terus merasakan gejalanya yang tersisa, seperti kelelahan, batuk terus-menerus, kelemahan dan lainnya.
Menurut para ahli, penyakit lain yang bisa berdampak pada pasien Long Covid adalah fibromyalgia. Kondisi ini bisa menyebabkan nyeri otot, kelelahan dan gangguan tidur.
Fibromyalgia adalah kondisi kesehatan kronis yang ditandai dengan nyeri otot meluas disertai dengan kelelahan, gangguan tidur, gangguan terkait suasana hati, masalah memori dan lainnya.

Secara umum dilansir dari Times of India, gejala fibromyalgia mungkin menyerupai radang sendi. Tapi, penyakit ini tidak menyebabkan peradangan sendi atau otot, melainkan hanya mempengaruhi jaringan lunak dan bukan sendi.
Banyak pasien yang pulih dari virus corona Covid-19 melaporkan fibromyalgia. Efek samping setelah pulih dari virus corona Covid-19 ini memang masih menjadi risiko bagi banyak pasien, tetapi fibromyalgia termasuk penyakit lain yang mematikan.
Menurut sebuah penelitian di Italia, 600 pasien virus corona atau 30,7 persen pasien didiagnosis mengalami fibromyalgia yang telah ditetapkan oleh American College of Rheumatology rata-rata 6 bulan setelah menderita virus corona Covid-19.
Para peneliti pun memperkirakan bahwa ahli reumatologi akan menghadapi peningkatan kasus baru yang disebut sebagai 'FibroCOVID', mengingat kasus virus corona Covid-19 yang masih meningkat sekarang ini.
Baca Juga: Minuman Ini Bisa Picu Hasil Tes Antigen Positif Palsu, Ini Sebabnya!
Sementara itu, National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases (NIAMS) menemukan bahwa sekitar 5 juta orang dewasa berusia 18 tahun ke atas di Amerika Serikat mengalami fibromyalgia. Lalu, 80 hingga 90 persen di antara pasien fibromyalgia adalah perempuan.