Suara.com - Wacana hidup dengan Covid-19 ketika status wabah berubah dari pandemi menjadi endemi membutuhkan kerja sama masyarakat dan pemerintah untuk bisa mewujudkannya.
Virus Covid-19 telah diyakini akan selalu ada di sekitar hidup manusia. Hanya saja jumlah orang yang terinfeksi akan berkurang seiring dengan dicabutnya status pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Saat itu pula kemungkinan status pandemi akan diubah menjadi endemi, wabah penyakit yang hanya terjadi di daerah tertentu. Namun untuk mewujudkan kondisi tersebut di Indonesia, perlu ada hal yang harus dilakukan oleh masyarakat juga pemerintah.
"Langkah yang perlu dilakukan kalau dari masyarakat segera dapat vaksinasi, nggak usah pilih-pilih vaksin. Karena begitu kita vaksinasi, apapun vaksinnya, itu punya kekebalan. Meskipun tidak 100 persen, tapi ada kekebalan terhadap Covid-19, sehingga resiko menjadi sakit lebih parah dan meninggal jadi lebih rendah," kata ahli Biostatistik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia dr. Iwan Ariawan, dalam webinar Satgas Covid-19, Selasa (28/9/2021).
Baca Juga: Sudah Dibuka, Berikut 5 Tips Aman Nonton Bioskop saat Pandemi
Masyarakat juga harus lakukan protokol kesehatan dengan lebih baik dan disiplin. Menurut Iwan, sebaiknya masyarakat prrlu menyadari penerapan protokol kesehatan masih akan lama diberlakukan, begitu pula dengan memakai masker di area publik.
"Kita harus terima itu sebagai kebiasaan yang baru," ucapnya.
Sementara itu, bagi pemerintah diminta tidak mengirangi jumlah testing jika angka positif harian memang telah menurun. Sebaliknya, Iwan menyarankan, seharusnya testing diperketat dan diperbanyak.
"Jangan karena kasusnya turun, testing juga jadi kurangi," imbuhnya.
Kunci dalam mengendalikan eabah virus corona, kata Iwan, sebenarnya teegantung dari perilaku manusia. Sebab viru corona hanya bisa bertambahan hiduo dan beekembang biak dalam tubuh manusia. Oleh sebab itu, Iwan mengingatkan untuk taat protokol kesehatan juga mendapatkan valsinasi sebelum beraktivitas di luar rumah.
Baca Juga: Rektor USU: Kampus Harus Adaptif Merespons Perkembangan Digital
"Kita sudah tahu sebetulnya protokol kesehatan 3M, kemudian 3T, plus vaksinasi dilakukan dengan baik, dengan cakupan dan tinggi, kita bisa menekan jumlah kasus. Jadi kita bisa mempertahankan terus bisa rendah sehingga kita bisa beraktivitas dengan aman dan nyaman," pungkasnya.