Pasien Stroke Akut Penting Untuk Cek Aritmia, Apa Sebab?

Selasa, 28 September 2021 | 16:30 WIB
Pasien Stroke Akut Penting Untuk Cek Aritmia, Apa Sebab?
Ilustrasi stroke. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seseorang yang baru terkena stroke, dalam 48 jam pertama serangan sebaiknya dilakukan pemantauan gangguan aritmia atau detak jantung tidak normal. 

Meski pasien tidak memiliki riwayat penyakit jantung, namun pasien yang terkena stroke bisa jadi ada masalah pada denyut jantung sehingga menyebabkan gangguan peredaran darah ke otak. 

"Sebenarnya kita harap pasien stroke yang alami akut, pada pertolongan pertama kita masukkan ke dalam ruangan khusus yang ada monitoring sehingga irama jantung terlihat. Tetapi problem di lapangan ini tidak selalu terjadi karena walaupun rumah sakit punya stroke care unit tidak semua bisa masuk," kata dokter spesialis saraf dr. Rakhmad Hidayat, Sp.S(K), dalam webinar daring RS Universitas Indonesia, Selasa (28/9/2021).

Pemantauan denyut jantung pada pasien stroke akut seharusnya dilakukan selama 48 jam sejak serangan pertama. Kurang dari 24 jam, dokter bisa menemukan ada atau tidaknya Aritmia tersebut.

Baca Juga: Cegah Kematian, Dokter Minta Pasien Jantung untuk Lakukan Vaksinasi COVID-19

Ilustrasi stroke. (shutterstock)
Ilustrasi stroke. (shutterstock)

Menurutnya, lebih dari setengah pasien stroke mengalami aritmia meski tidak memiliki riwayat penyakit jantung.

"Jadi aritmia ketika sudah stroke akan bikin aritmia lagi dan jadi faktor stroke berikutnya. Itu yang kita khawatirkan," ucapnya.

Ia menjelaskan, aritmia bisa menyebabkan stroke karena adanya gangguan pada jantung. Tugas jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh jadi tertahan akibat terjadi aritmia. 

Akibatnya terjadi penahanan aliran darah hingga menjadi gumpalan atau yang disebut juga tromboeboli.

"Dan kalau pada saat irama lebih cepat maka tromboeboli ini yang akan terbawa aliran darah hingga ke otak. Sehingga ini yang akan menjadi stroke," jelasnya.

Baca Juga: Jelang Operasi Jantung, Chef Haryo Pasrah dan Minta Maaf

Pada pasien stroke, biasanya dokter akan mencari faktor resiko penyumbatan darah di tiga area organ. Yakni, jantung, pembuluh darah leher, dan pembuluh darah kecil di otak.

"Kalau kita ketemu, kita baru berikan pengobatan berdasarkan penyebabnya," ucap dokter Rakhmat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI