Suara.com - Buah-buahan dan sayuran telah lama dikenal punya banyak manfaat bagi kesehatan. Bahkan,studi dari University Of East Anglia menunjukkan, anak-anak yang mengonsumsi buah dan sayuran memiliki kesehatan mental yang baik.
Studi ini merupakan temuan pertama kali untuk menyelidiki hubungan antara asupan buah dan sayuran, pilihan sarapan dan makan siang, serta kesejahteraan mental anak di sekolah Inggris.
Studi tersebut menunjukkan, mengonsumsi buah dan sayuran memiliki kesejahteraan mental lebih baik bagi siswa sekolah menengah. Bahkan, anak-anak yang mengonsumsi lima porsi atau lebih dalam sehari, memiliki skor tertinggi untuk kesejahteraan mental.
Para peneliti mengatakan, strategi kesehatan masyarakat dan kebijakan sekolah perlu dikembangkan, salah satunya tentang nutrisi berkualitas untuk semua anak sebelum dan selama sekolah. Hal ini dilakukan agar kesejahteraan anak tetap optimal, serta memberdayakan anak untuk memenuhi potensi mereka.
Baca Juga: Pakar Jelaskan Hubungan Mikrobiota Usus dengan Masalah Kesehatan Mental
“Kami tahu bahwa kesejahteraan mental yang buruk menjadi masalah utama bagi kaum muda, dan kemungkinan memiliki konsekuensi negatif jangka panjang,” ungkap peneliti utama Prof Ailsa Welch dari Norwich Medical School UEA, melansir Medical Express.
“Tekanan media sosial dan budaya sekolah modern, telah disebut sebagai alasan potensial meningkatnya prevalensi kesejahteraan mental yang rendah, terutama bagi anak-anak dan remaja,” lanjutnya.
Prof Ailsa mengatakan, kesehatan mental menjadi penting bagi anak. Sebab mental yang bermasalah sejak masa anak-anak, ini akan bertahan selama mereka dewasa, sehingga mereka memiliki pencapaian hidup yang lebih buruk.
“Sementara hubungan antara nutrisi dan kesehatan fisik perlu dipahami dengan baik. Bahkan, tidak banyak yang mengetahui peran nutrisi dengan kesejahteraan emosional anak,” ungkap Prof Ailsa.
“Jadi, kami mulai menyelidiki hubungan antara pilihan makanan dan kesejahteraan mental anak di sekolah,” tambah Prof. Ailsa.
Baca Juga: Bukan Cuma Fisik, Anak Yang Aktif Olahraga Ternyata Juga Kurangi Risiko Gangguan Jiwa
Studi ini telah dipelajari lewat data 9.000 anak di 50 sekolah Norfolk (7.570 sekolah menengah dan 1.253 anak sekolah dasar). Data ini diambil dari Norfolk children and Young People's Health and Wellbeing Survey.
Selama survei terbuka pada Oktober 2017, anak-anak yang terlibat dalam studi ini melaporkan sendiri tentang pilihan makanan mereka. Juga mengambil tes kesehatan mental sesuai dengan usia yang mencakup keceriaan, relaksasi, hingga hubungan interpersonal.
“Dalam hal nutrisi, kami menemukan bahwa hanya sekitar seperempat anak sekolah menengah dan 28 persen anak sekolah dasar, yang dilaporkan terkait konsumsi buah dan sayuran lima hari yang direkomendasikan,” ungkap Prof Ailsa.
“Dan hanya di bawah satu dari sepuluh anak-anak, yang tidak makan buah-buahan dan sayuran,” lanjutnya.
Prof Ailsa mengatakan, lebih dari satu dan lima anak sekolah menengah, serta satu dari 10 anak sekolah dasar disebut tidak sarapan. Sedangkan, satu dari sepuluh anak sekolah menengah lainnya tidak makan siang.
Di samping itu, menurut Dr. Richard Hayhoe dari UEA’s Norwich Medical School, makanan yang baik dan sehat dapat berkontribusi pada mental anak-anak.
“Di antara anak sekolah menengah misalnya, ada hubungan kuat antara mengonsumsi makanan bergizi yang dikemas dengan buah dan sayuran. Tentunya, makanan ini berkontribusi pada kesehatan mental yang lebih baik,” ungkap Dr. Richard Hayhoe.
“Anak-anak yang mengonsumsi sarapan tradisional mengalami kesejahteraan mental lebih baik, dibanding anak yang hanya makan camilan dan minuman manis,” pungkas Dr. Richard.