Pakar Kesehatan: Sejarah Membuktikan Vaksin Berhasil Eliminasi Penyakit

Risna Halidi Suara.Com
Minggu, 26 September 2021 | 16:20 WIB
Pakar Kesehatan: Sejarah Membuktikan Vaksin Berhasil Eliminasi Penyakit
Ilustrasi Vaksin Covid-19 (pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah hadir sejak akhir 2020, dunia seakan tak henti-hentinya membicarakan tentang vaksin Covid-19. Meski demikian, masih banyak masyarakat yang meragukan efektivitas vaksin tersebut.

Dari sisi sejarah misalnya, Apt. Dr. Heri Setiawan, M.Sc mengatakan terbukti bahwa penggunaan vaksin berhasil dalam mengontrol atau bahkan mengeliminasi beberapa penyakit.

"Hanya saja penolakan vaksinasi tetap ada dengan berbagai alasan seperti kekhawatiran akan efek samping, rumor dan teori konspirasi terkait vaksin," jelasnya di webinar Program Sehat di Masa Vaksinasi Covid-19 yang digelar Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, beberapa waktu lalu.

Oleh karena itu, lanjut Heri, perlu diperhatikan faktor yang menjadi penentu eliminasi penyakit dengan vaksinasi.

Baca Juga: Indonesia Masuk 10 Besar Negara dengan Jumlah Suntikan Vaksin Covid-19 Terbanyak di Dunia

Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Dusun Bambu, Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]
Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Dusun Bambu, Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

Faktor tersebut, kata dia, adalah ketersediaan vaksin yang memiliki efikasi sangat baik, aman, stabil, mudah disimpan, ekonomis dan dapat diakses hingga ke pelosok.

Selain Heri Setiawan, hadir pula dr. Rulliana Agustin, M.Med.Ed yang berbicara mengenai kontra indikasi vaksinasi Covid-19 dan hoaks yang mengelilinginya.

Ia mengatakan vaksinasi bertujuan untuk mencegah gejala berat covid-19, meciptakan kekebalan kelompok dan mengurangi penularan.

Kontraindikasi dilakukannya vaksinasi covid-19 adalah kehati-hatian untuk usia dan kelompok tertentu seperti lansia dan ibu hamil sehingga kelompok tersebut diharapkan dapat melakukan vaksinasi dengan berkonsultasi terlebih dahulu dan melakukan vaksinasi di fasilitas Kesehatan.

"Setelah melakukan vaksinasi juga terdapat protokol pascavaksinasi seperti pemantauan efek simpang dan Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI)," lanjutnya.

Baca Juga: Studi: Penderita Delirium Berisiko Terinfeksi Virus Corona Covid-19 Parah

Pemantauan tersebut dilakukan karena tidak terdapat vaksin yang 100 persen aman dan tanpa risiko sehingga penting untuk mengetahui risiko beserta penanganan yang tepat.

"Selain itu, Informasi yang benar tentang KIPI juga membantu menjaga kepercayaan masyarakat terhadap proses vaksinasi guna melawan informasi hoaks yang beredar," pungkasnya.

Harapan diadakannya webinar kali ini adalah dapat turut serta membantu program pemerintah untuk memberikan edukasi pada masyarakat mengenai vaksinasi, pemanfaatan obat tradisonal dengan baik dan benar, serta mitigasi penularan Covid-19 untuk menekan dampak merebaknya Covid-19 di Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI