Suara.com - Dua ilmuwan yang mengembangkan teknologi vaksin Covid-19 berbasis mRNA, yakni Katalin Karikó dan Dr. Drew Weissman baru saja dianugerahi Penghargaan Penelitian Medis Klinis Lasker-DeBakey 2021.
Mereka mendapat honorarium sebesar $250.000 (sekitar Rp 3,6 miliar). Awal bulan ini, mereka juga memenangkan Hadiah Terobosan (Breakthrough Prize) senilai $3 juta (Rp 42,9 miliar) dalam ketegori Ilmu Kehidupan.
Teknologi vaksin mRNA yang dikembangkan kedua ilmuwan ini menjadi dasar pembuatan vaksin Covid-19 yang saat ini sudah dipakai banyak orang, yakni vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna.
Live Science melaporkan, melalui penelitian Katalin Karikó dan Dr. Drew Weissman, ilmuwan menemukan cara aman mengirimkan mRNA yang dibuat khusus ke dalam sel tubuh tanpa memicu respons imun berbahaya dalam prosesnya.
Baca Juga: CDC Rekomendasikan Booster Vaksin Pfizer Untuk Guru dan Tenaga Kesehatan
mRNA yang masuk ke tubuh akan 'menyampaikan instruksi' dari DNA ke lokasi kontruksi di sel kita, tempat protein baru dibuat.
Vaksin berbasis mRNA sebenarnya bekerja dengan prinsip yang sama seperti lainnya, mengarahkan sel untuk membangun protein tertentu.
Misalnya dalam vaksin Covid-19, mRNA akan menginstruksikan sel untuk membangun protein lonjakan virus sehingga sistem kekebalan dapat belajar mengenali SARS-CoV-2.
Di masa depan, berbagai macam vaksin dan terapi dapat dibuat dengan menggunakan teknologi ini.
Mengingat banyak pemenang Lasker di terdahulu juga memenangkan Hadiah Nobel, apakah Katalin Karikó dan Dr. Drew Weissman juga akan mendapatkannya?
Baca Juga: Terbagi Menjadi 4 Tahap, 3,4 Juta Vaksin Pfizer dan AstraZeneca Datang di Indonesia
Salah satu pendiri Modern dan ahli biologi sel induk Derrick Rossi mengatakan kedua ilmuwan itu harus dipertimbangkan mendapat Hadiah Nobel dalam bidang kimia.