Suara.com - Stres merupakan kondisi emosional yang bisa dirasakan setiap orang. Tak melulu buruk, dalam kondisi tertentu stres bisa memacu seseorang untuk bisa lebih baik dalam melakukan aktivitas.
Hanya saja, stres yang tidak terkontrol berisiko tinggi menyebabkan masalah kesehatan mental. Oleh karena itu, pakar mengatakan pengelolaan stres wajib dilakukan dengan baik oleh semua orang.
Untuk itu, penting bagi kita mengetahui fakta-fakta tentang stres yang jarang dibahas. Melansir buku Book of Toxic Relationship tulisan Tony Ibrahim, berikut fakta-fakta tentang stres:
Stres bisa merusak otak
Baca Juga: Bisa Merugikan Diri Sendiri, Ini 4 Kiat Mengatasi Stres di Tempat Kerja!
Menurut Tony, jika seseorang mengalami stres selama beberapa minggu, maka dendrit neuron (lengan kecil yang digunakan sel-sel otak untuk berkomunikasi satu sama lain) akan rusak.
“Sedangkan stres selama berbulan-bulan dapat menghancurkan neutron secara permanen,” ungkap Tony lewat bukunya.
Stres bisa mengganggu kinerja
Dikatakan Tony, stres merupakan kondisi yang bisa berbahaya jika tidak dikelola secara baik. Dampaknya, tentu akan merusak otak dan juga kinerja seseorang.
“Sebagian besar stres bisa diidentifikasi. Jika bisnis Anda sulit, sangat mungkin merasakan stres. Bahkan sumber stres ini membuat Anda terkejut dan sakit,” ungkapnya.
Baca Juga: 4 Tips Mengurangi Nafsu Makan yang Berlebihan
Stres bisa terjadi akibat dari lingkungan sosial
Menurut Tony, sumber stres terjadi ketika seseorang mengalami tekanan di lingkungan sosialnya. Bahkan, mereka bisa saja tertekan oleh orang-orang yang toksik.
“Entah itu sikap negatif, kekejaman, sindrom korban, maka orang-orang beracun ini bisa membuat otak Anda stres. Maka dari itu, Anda harus menghindarinya dengan cara apapun,” lanjut Tony.
Stres terjadi karena akibat kontrol seseorang
Stres terjadi ketika hidup mereka mengalami kontrol dari seseorang. Akibatnya, pelaku yang mendominasi korban ini bisa menghilangkan daya diri korban, sehingga mereka seperti terisolasi.
“Akibatnya, mereka mendominasi dunia si korban dan mengontrolnya lebih jauh. Artinya, jika mereka mengisolasi Anda, maka mereka adalah orang-orang beracun,” pungkasnya.