Yogyakarta dan Bali Jadi Tempat Lahir Seniman Indonesia, Ahli Otak Ungkap Alasannya

Jum'at, 24 September 2021 | 21:20 WIB
Yogyakarta dan Bali Jadi Tempat Lahir Seniman Indonesia, Ahli Otak Ungkap Alasannya
Ilustrasi seniman (Dok. Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Yogyakarta dan Bali dikenal sebagai tempat lahirnya seniman-seniman andal Indonesia. Ternyata, ini tidak terjadi tanpa sengaja loh!

Ahli otak mengungkap alasan suku tertentu seperti Yogyakarta dan Bali berhasil berhasil melahirkan dan menciptakan seniman yang lebih banyak dari daerah lainnya.

Menurut Ahli Otak Dr. dr. Taufiq Pasiak, hal ini karena daerah tersebut memiliki kemampuan peta parsial yang lebih banyak dibanding daerah lainnya.

Kemampuan parsial disebut juga sebagian kemampuan beradaptasi dengan lingkungan secara keseluruhan. Hal ini terlihat dengan cara menjelaskan orang Yogyakarta dan Bali, yang memakai petunjuk arah mata angin.

Baca Juga: Persita Tumbang, Widodo C Putro: Selamat untuk Bali United

Suasana salah satu akses jalan menuju Keraton Yogyakarta di Jalan Malioboro, Kota Jogja, Minggu (19/9/2021). tim Suara.com.
Keraton Yogyakarta di Jalan Malioboro, Kota Jogja, Minggu (19/9/2021). tim Suara.com.

Ini mengartikan orang tersebut benar-benar memiliki kemampuan parsial yang yang baik. Berbeda dengan daerah lain yang umumnya menggunakan simbol atau patokan daerah tertentu.

"Jangan heran kenapa teman-teman di budaya tertentu, seperti Bali Yogyakarta yang kemampuan imajinasinya lebih bagus daripada kemampuan suku lain," ungkap Dr. Taufiq dalam acara diskusi, Jumat (24/9/2021).

Kemampuan parsial ini didapatkan karena kemampuan beradaptasi yang terlatih, karena meluasnya bagian otak yang disebut dengan hipokampus.

Hipokampus ini adalah bagian di otak yang berperan untuk mengingat informasi baru. Hipokampus otak yang meluas juga membuat kemampuan imajinasi jadi meningkat.

"Makanya coba perhatikan, seni-seni tertentu imajinasi abstrak berkembang pada suku tertentu. Itu kaitannya dengan kemampuan adaptasi otak, terkait dengan fenomenasi parsial yang ada," pungkas Dr. Taufiq.

Baca Juga: Teco Puas Bali United Curi Tiga Poin dari Persita di Stadion Pakansari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI