Fakta Terbaru Ungkap Lelaki Jadi Penyebab Utama Kemandulan karena Sperma Bermasalah

Kamis, 23 September 2021 | 16:23 WIB
Fakta Terbaru Ungkap Lelaki Jadi Penyebab Utama Kemandulan karena Sperma Bermasalah
Ilustrasisperma bermasalah. (Pixabay/derneumann)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dibanding perempuan, fakta terbaru menemukan jika lelaki kerap jadi penyebab utama infertilitas atau kemandulan karena sperma bermasalah.

Fakta ini seolah menggeser pandangan yang menganggap perempuan sebagai penyebab utama infertilitas

Hal ini dibenarkan oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas dari RS Pondok Indah IVF Centre, Prof. dr. Budi Wiweko. Ia mengungkap bahwa sperma bermasalah menyumbang 35 persen penyebab infertilitas.

"Betul sekali paradigmanya berubah, karena memang penyebab infertilitas saat ini 35 persen karena faktor sperma," ujar Prof. Budi dalam acara diskusi webinar, Kamis (23/9/2021).

Baca Juga: Kasus Dokter Cabul di Semarang, Ini Hukum Menelan Sperma dalam Islam

Risiko penyebab infertilitas karena kelainan sperma ini, kata Prof. Budi, sebanding dengan masalah sel telur pada perempuan.

Masalah sel telur ini meliputi penyumbatan saluran telur, endometriosis (nyeri saat menstruasi), dan gangguan pematangan sel telur.

Hal ini, menurut Prof. Budi, membuat para dokter pada akhirnya mengutamakan pemeriksaan sperma lebih dulu dibanding dengan memeriksa perempuan dalam program kehamilan seperti bayi tabung.

Langkah ini juga akan membuat dokter jadi lebih mudah 35 persen mengatasi masalah infertilitas yang terjadi pada pasangan suami istri.

"Sperma normal atau tidak. Kalau spermanya normal baru kita beralih ke sel telurnya. Tapi kalau sperma dicek sudah nggak normal, kita langsung bisa lebih cepat mengeksplorasi, bahwa ada sesuatu dengan spermanya," ungkap Prof. Budi.

Baca Juga: Heboh Oknum Dokter di Semarang Campurkan Sperma ke Makanan Istri Temannya

Dokter yang juga ahli Endokrinologi dan Reproduksi itu mengungkap bahwa intervensi masalah sperma tidaklah mudah, perlu berbagai obat-obatan hingga perubahan pola hidup sehari-hari.

"Apakah itu kebiasaan berendam di air panas, kemudian mandi sauna, kemudian nonton televisi 40 jam dalam seminggu, menggunakan pakaian dalam ketat, merokok dan alkohol, itu lifestyle yang sangat terkait dengan sperma," pungkas Prof. Budi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI