Apa yang Harus Dilakukan Jika Ada Hewan Diduga Idap Rabies?

Risna Halidi Suara.Com
Kamis, 23 September 2021 | 14:40 WIB
Apa yang Harus Dilakukan Jika Ada Hewan Diduga Idap Rabies?
Ilustrasi anjing menderita rabies (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari Rabies Sedunia atau World Rabies Day yang diperingati setiap tanggal 28 September. Hari Rabies Sedunia sendiri merupakan kampanye global yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pencegahan dan pengendalian penyakit rabies.

Medik Veteriner Madya Ditjen PKH, Pebi Purwo Suseno mengatakan, 95 persen kasus rabies terjadi dari hewan ke hewan. Hanya saja, virus rabies juga dapat ditularkan dari hewan ke manusia melalui gigitan oleh anjing, kera, atau kucing yang terinfeksi.

"Virus rabies masuk ke dalam tubuh manusia melalui luka gigitan hewan penderita atau luka yang terkena air liur hewan. Virus rabies akan menyerang saraf dan otak" papar Pebi dalam acara "Rabies Facts Not Fear" (23/9/2021).

Lebih lanjut, secara statistik 98 persen penyakit rabies ditularkan melalui gigitan anjing dan 2 persen penyakit tersebut ditularkan melalui kucing dan kera.

Baca Juga: Pemkot Medan Usulkan Pengadaan 1.000 Vial Vaksin Rabies

Seorang lelaki Inggris meninggal karena rabies akibat digigit kucing. (Shutterstock)
Ilustrasi rabies(Shutterstock)

Tantangan berat saat ini adalah masih adanya provinsi yang belum bebas rabies. Dari 34 provinsi di Indonesia, hanya delapan provinsi yang berstatus bebas rabies sementara 26 provinsi lainnya masih endemik rabies.

"Saat ini baru wilayah DKI Jakarta, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua, Papua Barat dan Yogyakarta yang berstatus bebas rabies. Ini artinya masih ada 26 propinsi lagi yang harus menjadi perhatian kita bersama dalam memberantas kasus rabies" tambahnya.

Di sisi lain, Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Perikanan dan Peternakan, Kabupaten Bandung Barat Wiwin Aprianti mengatakan 80 persen kasus rabies pada manusia terjadi wilayah perdesaan.

Bagaimana jika melihat gejala rabies pada hewan?

Dua ekor musang berada di dalam kandang usai melakukan vaksinasi rabies dan pemeriksaan kesehatan hewan peliharaan secara gratis di RPTRA Taman Mandala, Tebet, Jakarta, Sabtu (31/10/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Dua ekor musang berada di dalam kandang usai melakukan vaksinasi rabies dan pemeriksaan kesehatan hewan peliharaan secara gratis di RPTRA Taman Mandala, Tebet, Jakarta, Sabtu (31/10/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Wiwin menyampaikan, jika ada hewan yang diduga memiliki penyakit rabies, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah observasi selama 14 hari. Hewan harus dikandang dan tetap diberi makan, minum serta dilakukan pengawasan di bawah tim kedokteran hewan.

Baca Juga: 6 Anak Diterkam Anjing Diduga Rabies, Begini Kondisinya

"Apabila manusia digigit, segera cuci luka gigitan dengan menggunakan air mengalir dan sabun selama 15 menit sebab sabun dapat mematikan virus rabies. Setelah itu segera pergi ke Pelayanan Kesehatan Puskesmas atau klinik terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut" terangnya.

Beberapa gejala rabies pada hewan sendiri di antaranya ada perubahan tingkah laku seperti mencari tempat dingin dan menyendiri, agresif atau menggigit benda-benda yang bergerak termasuk terhadap pemilik, pica (memakan benda-benda yang tidak seharusnya menjadi makanannya).

Hewan pengidap rabies juga umumnya hiperseksual, mengeluarkan air liur berlebih, inkoordinasi, kejang-kejang, paralisis atau lumpuh dan akan mati dalam waktu 14 hari namun umumnya mati pada 2-5 hari setelah tanda-tanda tersebut terlihat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI