Survei: Banyak Perempuan Tidak Rutin Skrining Kanker dan Penyakit Berbahaya, Kenapa?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 23 September 2021 | 14:13 WIB
Survei: Banyak Perempuan Tidak Rutin Skrining Kanker dan Penyakit Berbahaya, Kenapa?
Ilustrasi perempuan skrining mamografi (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah survei global multiyears kesehatan perempuan baru menunjukkan bahwa kebanyakan perempuan tidak mendapatkan tes atau skrining rutin untuk kanker dan penyakit berbahaya lainnya yang membunuh jutaan orang setiap tahun.

Indeks Kesehatan perempuan Global Hologic pertama tahun 2020 mencantumkan beberapa penyakit, termasuk penyakit jantung, diabetes, kanker, dan penyakit menular seksual.

Rata-rata 33 persen perempuan di 116 negara dan wilayah yang disurvei mengatakan bahwa mereka telah menjalani tes tekanan darah tinggi dalam 12 bulan terakhir.

Ilustrasi kanker payudara
Ilustrasi kanker payudara

Kurang dari 19 persen perempuan dilaporkan menjalani tes diabetes pada tahun lalu, meskipun itu adalah penyebab kematian keenam bagi perempuan.

Baca Juga: 4 Sikap yang Tak akan Dilakukan Orang Bermental Kuat, Pura-pura Bahagia!

Kanker payudara menempati peringkat kedelapan di antara penyebab utama kematian perempuan di seluruh dunia.

Namun, hanya 12 persen perempuan yang mengatakan bahwa mereka telah diuji untuk semua jenis kanker dalam 12 bulan terakhir.

Di sekitar 40 negara, jumlahnya hanya satu digit.

Meskipun penyakit menular seksual dan infeksi bukan penyebab utama kematian, penyakit ini dapat meningkatkan risiko kanker serviks pada perempuan.

Hanya sekitar 11 persen yang mengatakan mereka telah dites pada tahun lalu dan kurang dari satu dari 10 perempuan di 56 negara dan wilayah mengatakan mereka melakukannya.

Baca Juga: Andi Merya Jadi Bupati Perempuan Kedua Ditangkap KPK di 2021, Pertama Probolinggo

Sementara 88 persen perempuan mengatakan mereka percaya pemeriksaan membantu meningkatkan kesehatan masyarakat, 40 persen belum pernah menemui profesional perawatan kesehatan dalam 12 bulan terakhir.

Sekitar 1,5 miliar perempuan di seluruh dunia tidak diuji untuk salah satu dari empat penyakit paling kritis dalam 12 bulan terakhir ketika ditanya pada tahun 2020, kata Hologic di situsnya.

“Melalui laporan ini, para perempuan memberi tahu kami apa yang mereka butuhkan. Kita semua perlu mendengarkan. Kemudian bertindak, bersama-sama,” tulis CEO Hologic Stephen P. MacMillan dalam surat yang dilampirkan pada survei tersebut.

Pandemi COVID-19 memiliki dampak besar pada perawatan medis dan banyak yang ditolak saat mereka mencari bantuan.

Amerika, menurut survei, tidak masuk dalam 10 besar untuk perawatan pencegahan, duduk di No 11, di belakang Vietnam.

Secara keseluruhan, AS berada di urutan 26, di belakang Belgia dan di depan Vietnam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI