Kontrasepsi Spons Bisa Jadi Alternatif Kondom, Simak Plus Minusnya

Kamis, 23 September 2021 | 11:55 WIB
Kontrasepsi Spons Bisa Jadi Alternatif Kondom, Simak Plus Minusnya
Ilustrasi alat kontrasepsi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Semakin berkembangnya dunia kesehatan, alat kontrasepsi atau pencegah kelahiran juga semakin beragam. Salah satu yang cukup baru adalah kontrasepsi spons

Melansir dari Insider, kontrasepsi spons adalah alat berbentuk spons berbentuk bulat kecil yang mengandung spermisida dengan tali pendek. Alat ini dimaksudkanke dalam vagina Anda, di atas leher rahim, sebelum berhubungan seks.

"Cara mencegah kehamilan [melalui kontrasepsi spons] ada dua," kata Sherry Ross, MD, OB-GYN.

"Pertama, spons menciptakan penghalang secara fisik menghalangi sperma mencapai leher rahim Anda. Kedua, bahan aktif dalam spermisida spons (nonoxynol-9) membunuh atau melumpuhkan sperma sehingga tidak bisa mencapai sel telur," imbuhnya. 

Baca Juga: Tak Bawa Kondom, Pria Ini Tewas karena Gunakan Lem Sebagai Alat Kontrasepsi

Kontrasepsi spons 86 persen efektif untuk orang yang belum pernah melahirkan dan 73 persen efektif untuk orang yang pernah melahirkan.

Hal ini disbeabkan karena setelah melahirkan, jaringan elastis vagina mungkin sedikit meregang, membuat lebih banyak ruang bagi spons untuk berpotensi tergeser.

Untuk mencegah kehamilan, Anda harus memasukkan spons sebelum seks dimulai.

Ross mengatakan Anda dapat memasukkannya hingga 24 jam sebelum berhubungan seks, tetapi dia menyarankan agar Anda memasukkannya lebih dekat ke waktu yang Anda rencanakan untuk melakukan hubungan intim. 

Ilustrasi hubungan intim. (Shutterstock)
Ilustrasi hubungan intim. (Shutterstock)


Untuk lebih detailnya, berikut kelebihan dan kekurangan spons kontrasepsi, antara lain:

Baca Juga: 5 Penyebab Haid Tidak Lancar yang Paling Umum

1. Kelebihan

  • Anda tidak perlu ke dokter untuk mendapatkan resep sehingga mudah diakses.
  • Spons tidak mengandung hormon apa pun, yang menjadikannya pilihan yang baik bagi orang yang memilih untuk memilih alat kontrasepsi non-hormonal.
  • Anda dapat berhubungan seks beberapa kali dengan satu spons saja.

2. Kekurangan 

  • Tingkat kegagalan yang relatif tinggi yakni 14 persen hingga 27 persen (tergantung pada apakah Anda pernah melahirkan sebelumnya atau tidak), menjadikannya salah satu jenis pengendalian kelahiran yang paling tidak efektif.
  • Tidak akan melindungi Anda dari IMS. Jika Anda ingin perlindungan IMS, Anda harus menggunakan kondom bersama dengan spons.
  • Meningkatkan risiko infeksi dan iritasi sebab spermisida dalam spons dapat menyebabkan iritasi atau rasa terbakar pada vagina, serta meningkatkan risiko infeksi saluran kemih (ISK). 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI