Suara.com - Hasil survei terbaru vaksinasi Covid-19 di Indonesia, ternyata ditemukan masyarakat non-nakes yang telah tawari suntik vaksin dosis ketiga atau vaksin booster.
Kenyataan ini sangat bertentangan dengan kebijakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang menegaskan bahwa dosis ketiga vaksin Covid-19 hanya untuk tenaga kesehatan.
Survei ini dilakukan Change.org Indonesia, Kawal Covid-19, dan Katadata Insight Center terhadap 8.299 responden periode 6 hingga 21 Agustus 2021, lewat survei online.
Hasil survei menunjukan bahwa ada 2,5 persen atau 162 responden akui sudah menerima dosis ketiga. Dari data tersebut 90 persennya terdiri dari tenaga kesehatan (nakes).
Baca Juga: BPOM AS Memberi Izin Pfizer Digunakan sebagai Vaksin Booster untuk Kelompok Tertentu
Namun ada 16 responden yang mengatakan ditawari dosis ketiga oleh pejabat setempat, ada informasinya sehingga mereka datang untuk suntikan ketiga, punya kenalan yang mengurus tempat vaksinasi, dan hingga membayar untuk mendapatkan dosis ketiga.
"Detail penelitian ini, mengkonfirmasi bahwa pemberian dosis ketiga ke warga non nakes terjadi di lapangan,” ujar Head of Katadata Insight Center (KIC) Adek Media Roza.
Meski begitu, Adek mengakui jumlah pemberian dosis ketiga untuk warga non-nakes jumlahnya sangat kecil dari seluruh responden yang sudah divaksinasi. Dari 6.468 orang, porsinya hanya 0,2 persen.
Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi di beberapa kesempatan tak henti-hentinya menegaskan tidak ada vaksinasi dosis ketiga untuk non-nakes.
Menurut Nadia, vaksin dosis ketiga ini tidak akan diberikan selama target vaksinasi Covid-19 dua dosis atau vaksinasi lengkap di Indonesia terhadap 208 juta warga belum terpenuhi.
Baca Juga: NSK Group-Kodim 0301 Gelar Vaksinasi Massal untuk Jamaah Umrah dan Warga
"Kita bicara tenaga kesehatan ya. Jadi nggak melebar ke masyarakat, karena jelas untuk masyarakat umum tidak ada pertimbangan dosis ketiga," tegas Nadia dalam diskusi virtual pada Juli 2021 lalu.