BPOM AS Memberi Izin Pfizer Digunakan sebagai Vaksin Booster untuk Kelompok Tertentu

Kamis, 23 September 2021 | 09:26 WIB
BPOM AS Memberi Izin Pfizer Digunakan sebagai Vaksin Booster untuk Kelompok Tertentu
Petugas kesehatan menyiapkan vaksin Pfizer yang akan disuntikkan ke warga di Puskesmas Pekayon, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (27/8/2021). ANTARA FOTO
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), mengatakan bahwa mereka akan memberi izin penggunaan darurat vaksin Pfizer sebagai vaksin booster pada Rabu (21/9/2021) kemarin.

Namun, vaksin booster Pfizer ini tidak dimaksudkan untuk semua orang. Melainkan untuk beberapa kelompok saja, seperti orang berusia 65 tahun ke atas, orang yang berisiko tinggi terkena penyakit parah, dan orang dengan pekerjaan berisiko terinfeksi.

"Setelah mempertimbangkan totalitas bukti ilmiah yang tersedia dan pertimbangan komite penasihat kami, FDA mengubah EUA untuk vaksin Pfizer-BioNTech. Memungkinkannya menjadi dosis booster pada populasi tertentu," jelas Komisaris FDA Dr. Janet Woodcock, lapor CNN.

Pada Jumat pekan lalu, penasihat vaksin FDA memang sudah merekomendasikan hal ini.

Baca Juga: Vaksin Booster Johnson & Johnson Diklaim Tingkatkan Perlindungan Hingga 94 Persen

Serbuan vaksinasi TNI AU digelar di YIA, Rabu (22/9/2021). [TNI AU]
Serbuan vaksinasi TNI AU digelar di YIA, Rabu (22/9/2021). [TNI AU]

"FDA mempertimbangkan masukan komite dan melakukan tinjauan menyeluruh terhadpa data yang diajukan untuk mencapai keputusan ini," tutur direktur Pusat Evaluasi dan Penelitian Biologis FDA, Dr. Peter Marks.

Peter mengatakan FDA juga akan menganalisis semua data yang masuk terkait penggunaan dosis booster vaksin Pfizer.

"Kami akan membuat keputusan lebih lanjut yang sesuai berdasarkan data," sambungnya.

Bagi produsen Pfizer, ini adalah 'angin segar' karena mereka telah mengajukan persetujuan FDA agar diberi izin menggunakan Pfizer sebagai vaksin booster untuk orang usia di atas 16 tahun.

Menurut Pzfizer, mereka memiliki cukup bukti bahwa antibodi Covid-19 mulai berkurang setelah enam bulan mendapat vaksin pertama.

Baca Juga: Ahli: Vaksin Booster Harus Sama, Jangan Gunakan Vaksin Berbeda

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI