Alat itu digunakan untuk memperkirakan asupan nutrisi terkait camilan peserta, mengkategorikan semua camilan ke dalam kelompok makanan, dan menetapkan tiga kerangka waktu ngemil.
Lebih dari 95 persen peserta setidaknya makan satu camilan sehari dan lebih dari setengah kalori camilan di antara semua peserta berasal dari dua kategori termasuk soda, minuman energi, keripik, pretzel, dan kue kering.
Mereka yang tidak memenuhi waktu tidur lebih cenderung makan camilan pagi dan makan camilan dalam jumlah lebih banyak dengan lebih banyak kalori dan nilai gizi lebih sedikit.
"Semakin lama kita terjaga, semakin banyak kesempatan yang kita miliki untuk makan. Dan pada malam hari, kalori itu berasal dari makanan ringan dan manisan. Setiap kali kita membuat keputusan itu, kita memperkenalkan kalori dan barang-barang yang berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit kronis," ucap Trailor
Tak ditemukan menu camilan peserta berupa buah dan sayur.
American Academy of Sleep Medicine and Sleep Research Society merekomendasikan agar orang dewasa tidur tujuh jam atau lebih per malam secara teratur.
Kurang tidur dikaitkan dengan risiko masalah kesehatan yang lebih tinggi termasuk penambahan berat badan dan obesitas, juga penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mencatat bahwa kurang tidur juga dapat dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular, diabetes, depresi, dan kondisi kesehatan kronis lainnya.
Baca Juga: Bisa Buat Sendiri di Rumah, Ini 5 Resep Camilan Favorit Keluarga