Ia melanjutkan, "Setiap hari kami mempelajari hal-hal baru dan harus menyesuaikan manajemen klinis dengan penelitian kami."
Selain itu, umumnya peneliti yang melakukan studi akan mengandalkan laporan peserta daripada melakukan tes atau pemeriksaan fisik. Hal ini menyebabkan bias.
"Kemungkinan orang dengan gejala menetap lebih mungkin merespon daripada peserta yang merasa sehat, yang dapat menyebabkan bias seleksi dan melebih-lebihkan tingkat gejala persisten," tandas Dr. Zimmermann.