Suara.com - Miley Cyrus mengaku dirinya mengalami serangan panik di tengah-tengah konser SummerFest di Milwaukee pada 18 September lalu sampai ia mengambil jeda lama sebelum memulai bernyanyi lagi.
Untuk mengatasinya, ia mencoba ngobrol dengan penggemarnya.
"Seperti orang lain, selama satu setengah tahun terakhir aku terkurung dan diisolasi, dan sangat menajubkan untuk kembali ke tempat yang dulu terasa seperti second nature," ucap Miley kepada penonton.
Ia mengaku sebelum isolasi karena pandemi Covid-19, panggung terasa seperti rumah keduanya.
Baca Juga: Dukung Britney Spears, Miley Cyrus Teriakkan #FreeBritney saat Konser di Las Vegas
"Pandemi itu mengejutkan dan menakutkan, dan keluar dari kondisi itu sedikit menakutkan. Jadi, aku hanya ingin jujur dengan perasaanku," sambungnya, lansir Health.
National Institute of Mental Health AS (NIMH) mengungkapkan bahwa serangan panik bisa menjadi bagian dari gangguan panik.
Serangan panik pada penderita gangguan panik bisa berupa serangan ketakutan yang datang tiba-tiba dan berulang. Ini dapat berlangsung selama beberapa menit atau lebih.
Gejala gangguan panik ini bisa terjadi kapan saja dan dapat menyebabkan reaksi fisik kuat, yang rasanya hampir seperti serangan jantung.
Sebelum ini, Miley Cyrus memang selalu blak-blakan tentang kondisi kesehatan mentalnya.
Baca Juga: 4 Penyanyi Hollywood Pernah Kemalingan, Miley Cyrus Rugi Banyak
Di podcast The Big Ticket dari Variety pada Juni 2020, Miley Cyrus mengatakan bahwa dia sudah tidak mabuk-mabukan lagi setelah menjalani operasi pita suaranya. Selain karena operasi, ia juga terinspirasi oleh riwayat kesehatan mental di keluarganya.