Madu Asli Tidak Disukai dan Dikerubungi Semut, Mitos atau Fakta?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 22 September 2021 | 16:30 WIB
Madu Asli Tidak Disukai dan Dikerubungi Semut, Mitos atau Fakta?
Ilustrasi madu. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Madu telah lama dikenal punya banyak manfaat bagi kesehatan. Terlebih di tengah situasi pandemi, banyak masyarakat memburu madu untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Tapi, seringkali masyarakat termakan mitos terkait dengan keaslian madu yang beredar. Salah satu mitos yang sering beredar ialah bahwa madu yang asli tidak sikai dan tidak dikerubungi semut.

Lantas, benarkah anggapan tersebut? Dikutip dari ANTARA, Pemilik dan Komisaris Kembang Joyo Group Dewi Masyithoh, produsen produk perlebahan Indonesia, mengatakan bahwa kandungan dan manfaat dari madu asli dan madu palsu berbeda.

Jika madu asli kaya akan manfaat, madu palsu bisa menyebabkan berbagai penyakit yang membahayakan tubuh seperti diabetes dan kencing manis.

Baca Juga: Misteri Gunung Pegat, Pengantin Baru Dilarang Melintas hingga Tempat Hewan Punah?

Ilustrasi madu jenis comb honey. (Elements Envato)
Ilustrasi madu jenis comb honey. (Elements Envato)

Terkait dengan anggapan tersebut juga dinilai tidaklah tepat. Faktanya, kesukaan semut akan madu sangat bergantung dengan berbagai hal seperti umur madu, kandungan karbohidrat, hingga jenis semut yang ada di area sekitar madu.

Umumnya semut menyukai madu, bahkan sejak masih berbentuk nektar yang baru keluar dari ujung tanaman. Saking menyukainya, lebah dan semut sering berebut untuk mengambil nektar. Meskipun begitu, ada beberapa kondisi madu yang tidak disukai oleh semut, salah satunya madu yang belum cukup umur.

Mitos lainnya terkait madu juga terkait perubahan warna. Dewi mengatakan, perubahan warna pada madu adalah hal yang biasa yang disebabkan reaksi Maillard atau reaksi pencoklatan non enzimatis yang justru bisa meningkatkan kadar antioksidan dalam madu.

Antioksidan bermanfaat sebagai penangkal radikal bebas yang bisa memicu serangan jantung, kanker, katarak, dan menurunnya fungsi ginjal.

“Dengan begitu bisa dipastikan bahwa mitos mengenai madu asli tidak akan berubah warna adalah salah,” katanya.

Baca Juga: 3 Cara Membuat Masker Tomat Rumahan, Tips Wajah Glowing Murah Meriah

Selain itu, Kristalisasi madu sering salah diartikan masyarakat sebagai pemalsuan madu. Padahal, kristalisasi atau penggumpalan madu merupakan hal lumrah yang terjadi secara alami dan spontan pada madu.

Madu yang mengalami kristalisasi tidak akan mengalami penurunan kualitas. Semua kandungannya akan tetap sama dan tidak berubah, kecuali warnanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI