Suara.com - Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat alias CIA mencurigai adanya serangan menggunakan senjata biologis pada sejumlah pejabat Amerika Serikat.
Kecurigaan muncul usai seorang pejabat CIA yang melakukan perjalanan ke India bersama direktur William Burns bulan ini, melaporkan gejala yang mirip dengan sindrom Havana.
Korban itu, yang tak disebut identitasnya, mendapat perhatian medis, lapor CNN mengutip sumber rahasia.
Sekitar 2.000 pejabat AS beserta anggota keluarga jatuh sakit akibat sindrom Havana, yakni penyakit misterius yang memiliki gejala migran, mual, gangguan ingatan serta pusing.
Baca Juga: Laporan Terkini Intelijen AS: Covid-19 Bukan Senjata Biologis
Penyakit itu pertama kali dilaporkan oleh pejabat yang bermarkas di Kedutaan Besar AS di Kuba pada 2016.
Juru bicara CIA melalui pernyataan kepada Reuters menyebutkan CIA tidak mengomentari pengalaman atau pejabat tertentu.
"Kami memiliki protokol ketika individu-individu melaporkan kemungkinan pengalaman kesehatan anomali termasuk menerima pengobatan medis yang tepat," kata juru bicara.
Agustus lalu Wakil Presiden AS Kamala Harris menunda kedatangannya ke Hanoi selama tiga jam setelah kedutaan besar AS di negara itu memberitahu bahwa seseorang melaporkan insiden kesehatan yang persis dengan sindrom Havana.
Burn pada Juli mengatakan dirinya telah meminta seorang pejabat senior yang pernah memimpin pengejaran Osama bin Laden untuk mengomandoi satgas penyelidikan sindrom tersebut.
Baca Juga: Eks Bintang Film Biru Mia Khalifa Kecam Negaranya Sendiri
Panel Akademi Sains Nasional Amerika Serikat menemukan bahwa teori yang paling masuk akal yakni "energi frekuensi radio yang bergetar dan terarah" menjadi penyebab sindrom Havana.
Burns menyebutkan ada "kemungkinan yang sangat kuat" bahwa sindrom itu sengaja dibuat dan Rusia dapat diminta bertanggung jawab. [ANTARA]