Mendekati Menopause Banyak Perempuan Alami Depresi, Berikut Gejala dan Cara Atasinya

Selasa, 21 September 2021 | 16:49 WIB
Mendekati Menopause Banyak Perempuan Alami Depresi, Berikut Gejala dan Cara Atasinya
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setiap perempuan pasti akan mengalami menopause. Sayangnya meski kondisi ini adalah hal yang pasti, banyak perempuan yang merasakan perubahan emosional menjelang menopause hingga menyebabkan depresi

Melansir dari US News, dengan kondisi tersebut penting bagi perempuan menjelang menopause untuk untuk menemui dokter. Hal ini perlu dilakukan untuk membantu menentukan apakah Anda hanya merasa stres atau depresi klinis yang berat. 

Depresi klinis bisa menjadi suatu kondisi yang terkait dengan ketidakseimbangan kimia di otak.

Perubahan hormon selama perimenopause, waktu ketika tubuh perempuan bersiap untuk menopause di mana tak lagi mengalami menstruasi mungkin terkait dengan ketidakseimbangan hormon. Hal ini dinyatakan oleh North American Menopause Society (NAMS).

Baca Juga: Merasa Lelah Karena Pekerjaan, Benarkah Itu Burnout? Cari Tahu di Sini!

Banyak perempuan akan mengalami gejala dari waktu ke waktu yang juga bisa menjadi ciri dari depresi berat. Mereka biasanya mengalami gejala termasuk kelelahan berkepanjangan, energi rendah, kehilangan minat dalam kegiatan normal, kesedihan, lekas marah, gangguan tidur, agitasi, perubahan berat badan dan penurunan gairah seks.

Jika gejala ini berlangsung lebih lama dari dua minggu, maka bisa menjadi tanda depresi berat.

ilustrasi menopause yang dialami perempuan. (Shutterstock)
ilustrasi menopause yang dialami perempuan. (Shutterstock)


Gejala lain yang lebih rinci termasuk suasana hati yang terus menerus merasa sedih, cemas, atau kosong. Mereka juga sering kali merasa putus asa atau pesimis, mudah tersinggung atau merasa bersalah, dan merasa tidak berharga atau tidak berdaya.

Orang dengan depresi berat mungkin kehilangan minat pada hobi dan aktivitas, nafsu makan atau perubahan berat badan, hingga merasa lelah. Mereka bisa bergerak atau berbicara lebih lambat, mengalami kesulitan berkonsentrasi, mengingat atau membuat keputusan, sulit tidur, serta bangun terlalu pagi atau tidur terlalu lama. 

Sakit, nyeri, sakit kepala, kram atau masalah pencernaan tanpa penyebab fisik yang jelas juga bisa menjadi pertanda. 

Baca Juga: Waspada! Kesepian Bisa Menyebabkan Penyakit Kronis

Dalam hal ini, antidepresan dan atau psikoterapi perilaku kognitif dapat membantu memperbaiki ketidakseimbangan kimiawi. Meskipun mungkin diperlukan beberapa minggu untuk merasakan efek penuh dari antidepresan, kebanyakan perempuan akan memiliki sedikit efek samping yang merugikan.

Efek samping untuk obat dapat mencakup penambahan berat badan dan masalah gairah seksual. 

Solusi lain yang memungkinkan adalah suntikan estrogen yang dapat meningkatkan suasana hati selama perimenopause pada beberapa perempuan. Dokter mungkin perlu mempertimbangkan hal ini pada perempuan yang tidak dibantu oleh antidepresan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI